Dompu, Lensa Post NTB - Terkait indikasi penggusuran paksa ratusan hektar tanah dan kebun rakyat di Desa Doropeti Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu NTB oleh PT. SMS yang bergerak dibidang perusahaan gula, sekitar 300 orang massa, rabu (12/9/2018) menggelar unjuk rasa di depan PT. Sukses Mantap Sejahtera (SMS).
Dalam orasi yang disampaikan Korlap, ada 4 poin yang menjadi pernyataan sikap warga Doropeti yang harus diperhatikan dan ditindaklanjuti PT. SMS yakni, 1). terkait penggusuran paksa tanah dan kebun rakyat seluas 250 HA agar segera dikembalikan, 2). PT. SMS wajib memberikan ganti rugi atas segala kerusakan tanaman yang ada di tanah dan kebun rakyat yang digusur, seperti tanaman jambu mente, pisang dsb.
3). PT. SMS wajib mengganti rugi pipa air minum yang rusak akibat penggusuran paksa sejauh 8 km, menurutnya air minum merupakan sumber kehidupan, jika merusak pipa air berarti sama saja membunuh kehidupan masyarakat, imbuhnya tegas. Dan 4). Mengembalikan tanah kuburan yang gusur paksa oleh pihak PT. SMS. Unjuk rasa nyaris ricuh antara massa pendemo dengan pihak keamanan, namun situasi dapat di redam, dan demonstrasi berakhir dengan mediasi antara massa pendemo dan pihak PT. SMS. (LP.NTB/ Tim.Her)
Dalam orasi yang disampaikan Korlap, ada 4 poin yang menjadi pernyataan sikap warga Doropeti yang harus diperhatikan dan ditindaklanjuti PT. SMS yakni, 1). terkait penggusuran paksa tanah dan kebun rakyat seluas 250 HA agar segera dikembalikan, 2). PT. SMS wajib memberikan ganti rugi atas segala kerusakan tanaman yang ada di tanah dan kebun rakyat yang digusur, seperti tanaman jambu mente, pisang dsb.
3). PT. SMS wajib mengganti rugi pipa air minum yang rusak akibat penggusuran paksa sejauh 8 km, menurutnya air minum merupakan sumber kehidupan, jika merusak pipa air berarti sama saja membunuh kehidupan masyarakat, imbuhnya tegas. Dan 4). Mengembalikan tanah kuburan yang gusur paksa oleh pihak PT. SMS. Unjuk rasa nyaris ricuh antara massa pendemo dengan pihak keamanan, namun situasi dapat di redam, dan demonstrasi berakhir dengan mediasi antara massa pendemo dan pihak PT. SMS. (LP.NTB/ Tim.Her)