Mataram,
Lensa Pos NTB -
Dalam upaya mendukung program NTB Gemilang, Pemerintah Provinsi NTB telah
menetapkan Zero Waste sebagai program unggulan
yang ditargetkan terwujud tahun 2023. Program zero waste yang digagas
pemerintah provinsi NTB ini juga mendapat dukungan dari pemerintah
kabupaten/kota. Untuk mendiskusikan itu,
kemarin, Sabtu (23/03), Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, bersama sejumlah
bupati/walikota dan stakeholders terkait diundang Redaksi Suara NTB, untuk mendetailkan program tersebut. Serta
mendiskusikan kerja bersama menyukseskan program yang dicanangkan bersama Wakil
Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah itu.
Di
Ruang Rapat Redaksi Suara NTB itu, Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE menjelaskan Pemerintah
Daerah dan masyarakat Kabupaten Bima akan mendukung program tersebut". "Meski
Kabupaten Bima merupakan daerah paling ujung NTB, namun komitmen masyarakat sangat tinggi untuk
membangun Bima yang bebas sampah". Karena itu, Bupati yang lebih meminta
dukungan semua pihak, termasuk
pemerintah provinsi untuk mendukung pembangunan di Bima. Selain pada pertemuan
tersebut, sebelumnya Bupati juga menyampaikan agar penanganan sampah menjadi
prioritas di sebuah desa dan Kecamatan.
Hal tersebut dikatakan Bupati pada pembukaan Lokakarya penyusunan RPJM
Desa yang digelar Jumat (22/3) di hotel Mutmainah Kota Bima. "Para Kades,
Ketua BPD dan pendamping desa diinstruksikan untuk memprioritaskan penanganan
sampah di masing-masing desa dan kecamatan serta memasukkannya ke dalam mata
anggaran belanja desa".
Sebelumnya,
Gubernur menyampaikan bahwa konsep zero waste sudah bagus dan detail. Tinggal melaksanakannya dengan dukungan
berbagai pihak. Hanya saja, Gubernur
menjelaskan perlu kerja keras untuk menyukseskan program tersebut. Terutama menyangkut mind set masyarakat untuk
selalu menjaga lingkungan di sekitar. Untuk mendukung program zero waste lanjut
Gubernur pemerintah akan memperbanyak bank sampah, hingga ke desa-desa. Dan
perlu diberikan edukasi dan pemahaman masyarakat tentang bank sampah itu.
Sebab, saat ini masih banyak yang menganggap bank sampah itu sebagai tempat
untuk membuang sampah, padahal tidak. "Kalau sampah ini bisa dikelola
dengan baik, maka bisa untuk bayar sekolah, kuliah dan lain-lain, " jelas
Doktor Zul. (TIM/ YAN S.)