Kota Bima, Lensa Pos NTB - Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE,
menghadiri kegiatan seminar literasi media yang digelar di Hotel Mutmainnah,
Kamis (07/03). Seminar dengan tema “Dari Masyarakat untuk Bangsa” tersebut
dihadiri pula oleh Anggota DPR RI H. Muhammad Syafruddin, ST., MM, Ketua Komisi
Penyiaran Indonesia (KPI) Yuliandre Darwis, Ph.D, Komisioner KPI Bidang
Kelembagaan Ubaidillah, S. Sos, M.Pd, KPID NTB, unsur FKPD, serta sejumlah
pejabat lingkup Pemerintah Kota Bima. Peserta berjumlah 60 orang berasal dari
berbagai kalangan, yakni unsur Perguruan Tinggi, Organisasi Perangkat Daerah
terkait, Organisasi Kemasyarakatan, tokoh masyarakat, mahasiswa, pelajar serta
insan pers.
Ketua KPI dalam pengantarnya menyampaikan bahwa
seminar literasi media ini menjadi medium penting untuk memberikan pembinaan
dan pemahaman kepada masyarakat bagaimana mengakses media massa untuk menginterprestasikan
pesan yang disajikan. Banyak masyarakat menganggap isu-isu hoaks yang tersebar
di internet ataupun media massa seolah-olah digiring dan didalangi oleh KPI,
padahal anggapan itu tidak benar adanya. Hal ini disebabkan masyarakat tidak
mengetahui wewenang dan tugas KPI. “Oleh karena itu, kehadiran kami di sini
sangat penting untuk sosialisasi supaya masyarakat NTB, khususnya Kota Bima
mengetahui wewenang dan tugas KPI”, kata Ketua KPI.
Lebih lanjut, ia mengatakan salah satu tugas KPI
adalah mengawasi program siaran media massa radio dan televisi di seluruh
Indonesia. Tetapi diakuinya, program siaran TV lokal yang ada di daerah tidak
bisa diakomodir dengan baik oleh KPI karena keterbatasan frekuensi. Namun
demikian, ia menjamin konten penyiaran baik televisi maupun radio tetap
memiliki karakter bangsa dan tidak menyinggung isu SARA. “Kami jamin tayangan
TV dan siaran radio akan tertib sesuai aturan, jika ada yang melanggar pasti
akan ditindak”, tegasnya.
Walikota Bima dalam sambutannya menyampaikan di era
kebebasan pers saat ini penyajian konten media banyak yang sudah tidak
produktif dan mendidik. Seperti tayangan kasus kekerasan dan kriminalitas di
televisi banyak dicontohkan, sehingga tanpa disadari banyak ditiru oleh
masyarakat. “Hal ini tidak mendidik, makanya angka kriminalitas semakin
tinggi”, kata Walikota. Peran jurnalis sangat diharapkan untuk memperjuangkan
nilai-nilai keadilan dan kebenaran dalam menyajikan informasi kepada
masyarakat. “Menjadi insan pers tidaklah mudah, tetapi ada nilai-nilai yang
diperjuangkan, yaitu nilai keadilan dan kebenaran, sehingga informasi yang
disajikan dapat diinterpretasikan oleh masyarakat secara utuh, karena media
hadir untuk mencerdaskan masyarakat dan membentuk wacana kebangsaan”, ujar
Walikota.
Selain itu, Walikota berharap agar KPI tidak hanya
memiliki wewenang untuk mengawasi media massa radio dan TV, tetapi juga
berwenang mengawasi media sosial online yang banyak tumbuh di era milenial,
tentunya bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Walikota
berharap kegiatan seminar literasi media menjadi ajang untuk silaturrahim dan
sharing idea sekaligus memberikan pencerahan bagi jurnalis tentang pentingnya
media sebagai titik pencerahan bagi masyarakat. Pada kesempatan tersebut,
dilakukan penyerahan ijin prinsip penyelenggaraan penyiaran oleh KPID NTB
kepada Radio Suara Citra Bima Lestari Utama. (TIM)