Bima, Lensa Pos NTB
-
Dukungan bagi upaya peningkatan kualitas pendidikan dasar di Kabupaten Bima
datang dari Europe Union/Uni Eropa dalam kerangka dalam pengelolaan Program
Promosi Prakarsa Masyarakat Sipil untuk Pendidikan Inklusif dan Berkualitas di
Indonesia. (Promoting Civil Society-led Initiatives for Inclusive and Quality
Education in Indonesia) melalui YAPPIKA-ActionAid (YAA)sebagai lead
organisasi yang bermitra dengan Perkumpulan SOLUD untuk
implementasi selama 3,5 tahun (2018-2021).
Tim yang terdiri dari Destriani Nugroho (Programme Manager for EU
Delegation of Indonesia and Brunei Darussalam), Agniezska Zelaskiewicz (Finance
Officer for EU Delegation of Indonesia and Brunei Darussalam), Fransisca Fitri
(Direktur Eksekutif YAPPIKA-ActionAid), Akbar Ali (National Program Coordinator
YAPPIKA-ActionAid) dan Rohmad Munawir (Policy Advocacy Officer
YAPPIKA-ActionAid) diterima Wakil Bupati Bima Drs. H. Dahlan M. Noer Selasa
(14/5) di Ruang Rapat Wabup. Ditinjau dari neraca pendidikan perlu langkah untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di Kabupaten Bima. Ada keinginan pemerintah daerah untuk terus
mendorong mutu pendidikan dan guru bisa membantu anak-anak yang buta huruf
menjadi melek huruf”. Kata Dahlan.
Dijelaskan Wabup, masyarakat Bima sangat memperhatikan pendidikan anak dan
memerlukan dukungan semua pihak. “Oleh karena itu, atas nama Pemerintah daerah
menyampaikan terima kasih dan sangat memberikan apresiasi atas fasilitasi Uni
Eropa, YAPPIKA dan Solud. “Bantuan hibah Uni Eropa diharapkan dapat meningkatkan kualitas di
Kabupaten Bima melalui program terukur dan bisa dilaksanakan. Mudah-mudahan
kerjasama ini dapat berkelanjutan”. Harap Wabup. Sementara itu, Direktur
Eksekutif YAPPIKA-ActionAid, Fransisca Fitri yang menjelaskan latar
belakang implementasi program kolaborasi memaparkan, “beberapa
tahun lalu, dana hibah Uni Eropa dialokasikan melalui Pemerintah.
Saat ini bantuan tersebut diimplementasikan dalam bentuk kerjasama regional
dimana YAPPIKA-ActionAid terpilih untuk memfasilitasi kerjasama setelah
melalui seleksi. Dukungan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas
pendidikan di daerah terget”. Urainya. Senada dengan Fransisca, National Program Coordinator YAPPIKA-ActionAid,
Akbar Ali memaparkan, program yang sudah ada akan dikolaborasikan untuk
mendorong tata kelola bidang pendidikan dasar dalam mewujudkan pendidikan
iklusif di kabupaten Bima dengan menjalin kerjasama intensif dengan
empat perangkat daerah utama. Policy Advocacy Compaign Officer SOLUD Bima,
Hairul Anas dalam pertemuan dengan Wakil Bupati Bima dalam pemaparannya
mengatakan, Program ini bertujuan mempromosikan tata kelola dan akuntabilitas
yang baik di sektor pendidikan.
Secara khusus memperkuat dan mendorong peningkatan kerjasama antara
organisasi masyarakat sipil dengan Pemerintah Daerah untuk secara efektif
mengimplementasikan inisiatif untuk terwujudnya pendidikan inklusif dan
berkualitas. Program ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi anak usia
sekolah dasar dari kelompok miskin dan terpinggirkan, termasuk anak penyandang
disabilitas dan putus sekolah melalui penguatan tata kelola dan akuntabilitas
bidang pendidikan di kabupaten Bima”. Jelasnya. (ADV)