Dompu, Lensa Pos NTB - Masyarakat Dompu dan Bima pasti mengenal Lo'i Keta. Yaitu ramuan obat yang dibentuk bulatan kecil-kecil berwarna putih keunguan.
Sejak dulu masyarakat Dompu dan Bima menggunakan obat ini untuk mengobati berbagai macam penyakit mulai yang ringan hingga penyakit yang berat. Ada yang dibalurkan di sekitar bagian yang sakit seperti untuk mengobati sakit mata, bisulan atau sakit kawaro (sejenis cacar air). Namun ada pula yang dikunyah atau dimasukkan beberapa butir dalam segelas air putih lalu diminum. Biasanya cara kedua kedua dan ketiga ini untuk mengobati penyakit yang ada di bagian dalam tubuh seperti sakit perut, maag, liver dan tumor.
Di masa kini ramuan berbentuk bulatan kecil ini hampir mulai dikesampingkan karena lebih suka menggunakan obat yang dijual di toko obat atau apotik. Kendati demikian masih banyak pula masyarakat yang tetap rutin menggunakan Lo'i Keta ini.
Untuk mendapatkan obat ini di kios-kios kecil biasanya masih menjualnya. Dikemas sederhana dalam plastik bening dengan harga seribuan atau lima ribuan.
Meskipun sejak dulu masyarakat menggunakan obat ini, namun tidak banyak yang tahu bahan-bahan untuk pembuatannya.
Sepintas diketahui hanya terbuat dari tepung beras yang dibentuk bulatan-bulatan kecil. Rasa dan aromanya juga serasa tepung beras. Memang benar salah satu bahan dasarnya adalah tepung beras, tetapi ternyata masih banyak puluhan bahan lain untuk membuat Lo'i Keta ini.
Dituturkan oleh Zulkarnain H. Jamaluddin, warga Dusun Wawancara Desa Nowa Kecamatan Woja Kabupaten Dompu bersama istrinya Asmah bahwa untuk membuat Lo'i Keta di antaranya juga menggunakan tepung beras ketan putih, beras merah, ketan hitam, kulit pohon duwet, daun bidara, bunga, buah dan daun delima, bunga pacar, wunta (bunga) parmau keta, wunta mundu, daun katu, kulit mangggis, wunta kenanga, dan masih banyak puluhan bahan lainnya.
"Kami mendapatkan catatan bahan ini dari almarhumah umi saya (Hj. Fatimah) dan beliau menerangkan juga cara membuatnya sehingga sampai sekarang kami tetap bikin Lo'i Keta," kata guru PNS di sebuah sekolah dasar ini sembari memperlihatkan beberapa lembar catatan yang ditulis dengan rapi dalam sebuah buku kecil.
Diungkapkan Zul, almarhumah ibunya juga mengajarkan beberapa do'a yang dipakai saat pembuatan ramuan obat tersebut.
"Alhamdulillah sampai saat ini tetap banyak pesanan Lo'i Keta dari masyarakat karena banyak yang merasa cocok," ujarnya.
Untuk mendapatkan puluhan bahan ramuan tersebut, lanjutnya ia mencari ke mana-mana. Setelah semua sudah tersedia bahan tersebut ditutup rapat selama 2 hari baru 4 jenis beras di atas ditumbuk dan selanjutnya dicampur dengan bahan-bahan lainnya.
"Lo'i Keta ini mengandung khasiat yang banyak bila kita meyakininya karena dibuat dari bahan-bahan berkhasiat dan didoakan oleh kami yang membuatnya untuk kesembuhan bagi siapa yang menggunakannya untuk penyakit apa saja. Kami sudah membuktikan banyak yang sembuh," ucapnya sembari menyebut beberapa orang yang sudah sembuh karena mengkonsumsi Lo'i Keta buatannya. (AMIN)