Dompu, koranlensapost.com - AIPDA Rahmad Hidayat di sela-sela tugasnya mengemban jabatan sebagai Kanit Sabhara di Polsek Pekat Polres Dompu, menggerakkan warga di lingkungan tempat tinggalnya yakni di Desa Kadindi Barat Kecamatan Pekat untuk membudidayakan tanaman porang. Bermodal informasi dan pengetahuan tekhnik dari internet dan dari beberapa rekan atau sahabatnya di Jawa, Rahmad Hidayat tertarik membudidayakan tanaman porang yang hasilnya dikabarkan fantastis oleh mereka yang telah berhasil khususnya di Pulau Jawa seperti yang dilihat dan di baca di beberapa media cetak maupun elektronik. Porang adalah tumbuhan liar bernama latin Amorphophallus oncophyllus dari hutan di Sibolga, Tapanuli Tengah. Kini telah menjelma menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan asal Sumatera Utara (Sumut) yang laris di tiga negara, yakni Cina, Thailand dan Vietnam. Pada semester I/2020 Kementerian Pertanian RI tercatat ekspor porang sebanyak tercatat 362 ton dengan nilai barang Rp 7,2 miliar.
Jika dulu banyak diabaikan sebagai tanaman liar di pekarangan rumah, porang kini banyak dibudidayakan petani di sejumlah daerah. Di pasar ekspor, umbi porang yang diolah jadi tepung ini banyak dicari. Umbi dari porang yang sering dianggap masyarakat sebagai makanan ular ini, memiliki pasar ekspor seperti Jepang, China, Taiwan, dan Korea.
Porang biasanya dimanfaatkan dengan diolah menjadi tepung yang dipakai untuk bahan baku industri untuk kosmetik, pengental, lem, mie ramen, dan campuran makanan. Dikutip dari data yang dirilis Kementerian Pertanian, jika dijadikan sebagai tanaman budidaya pertanian, keunggulan porang yakni bisa beradaptasi pada berbagai semua jenis tanah dan ketinggian antara 0 sampai 700 mdpl. Tanaman ini juga relatif bisa bertahan di tanah kering seperti struktur lereng Tambora pada umumnya. Umbinya juga bisa didapatkan dengan mudah, sementara tanamanya hanya memperlukan perawatan yang minim.
Kelebihan lainnya, porang bisa ditanam dengan tumpang sari karena bisa toleran dengan dengan naungan hingga 60 persen dan tanpa harus menebang pohon atau merusak spesies hidup yang lain.
Berbagai macam referensi didapat itulah membuat Aipda Rahmad Hidayat mencoba membentuk sebuah kelompok pertanian yang hanya beberapa orang saja sebagai percobaan dan contoh nantinya bagi yang lain. Kelompok Pertanian itu secara swadaya atau mandiri bersumber modal dari setiap anggota.
"Walaupun ini masih dalam percobaan namun apa yang kami lakukan merupakan sebuah niatan dan upaya menuju kemajuan untuk kesuksesan," ungkapnya.
Ditambahkan olehnya, mimpi akan menjadi kenyataan bila berusaha. Ia menyebut mimpi tak cukup hanya dalam angan-angan tetapi harus dilakukan dan diwujudkan
Aipda Rahmad Hidayat dan beberapa anggota taninya mengambil langkah atau pilihan secara mandiri walaupun ada beberapa banyak Pihak Swasta yang menawarkan kerjasama kemitraan dengan luasan berhektar-hektar lewat kompensasi bantuan pinjaman sebagai modal.
"Kami tidak ingin terikat akan hutang dan tentu akan membebani kami nantinya bila tidak mencapai target apa yang dijanjikan dengan pemberi pinjaman itu. Biarlah kami tanggung sendiri segala risiko atas modal mandiri yang kami keluarkan dan kami sudah tahu konsekwensinya dalam melakukan apa yang menjadi tujuan kami," ujarnya.
Dikatakannya yangdo lakukannya bersama warga ini di samping untuk tujuan masa depan, juga memotivasi masyarakat lain yang memiliki areal tanah yang banyak agar menanam porang tanpa merusak pepohonan dan lingkungan lain.
Di lain kesempatan, Kapolsek Pekat Ipda Sopyan Hidayat, S. Sos sangat mengapresiasi langkah kreatif AIPDA Rahmad Hidayat.
"Pak Dayat biasa saya panggil adalah sosok senior di Polsek Pekat. Dalam kedinasan beliau rajin dan jadi teladan buat juniornya, selepas kedinasan beliau saya pantau aktif di lingkungan Desanya dalam menggalakkan pertanian. Bahkan halaman beberapa are yang kosong di samping Polsek ini beliau bersama beberapa anggota yang menanam pisang. Saya sering jalan-jalan, mendengar langsung dari masyarakat bahwa Aipda Rahmad Hidayat ini berbakat dalam pertanian," pujinya.
Kapolsek mengemukakan masalah apapun yang ada di lingkungan sekitarnya, AIPDA Eahmad Hidayat selaku Kanit Sabhara selalu tanggap.
"Makanya saya selaku Pimpinan secara kedinasan di Polsek Pekat mengapresiasi apa yang telah dilakukan Pak Dayat dalam kehidupan sosial kemasyarakatan beliau," tutupnya. (AMIN).