Saat ditemui dirumahnya, pada Rabu (08/01) Ia menceritakan pengalamannya menggunakan Kartu JKN-KIS. Banyak pengalaman yang dirasakan oleh H. Burhanudin selama menggunakan Kartu JKN-KIS. Pengalaman pertamanya digunakan saat beliau didiangnosa Hipertensi pada tahun 2002. Kemudian ditahun 2006 beliau didiagnosa Diabetes Melitus (kencing manis) sehingga menggunakan Kartu JKN-KIS untuk pemeriksaan rutin dan pengambilan obat yang digunakan seumur hidup. Tidak hanya itu, akibat dari penyakit Hipertensi dan Diabetes Meletus pada april 2016 lalu H. Burhanudin terdiagnosa Gagal Ginjal Kronis.
“Aji dirawat selama 4 bulan di Rumah Sakit Sanglah Bali untuk melakukan cuci darah. Saya kaget begitu melihat rincian pembayaran perawatan selama empat bulan sejumlah 83 juta rupiah. Namun, begitu melihat total yang harus dibayarkan ternyata kami tidak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun. Saya sangat bersyukur telah dibantu oleh program JKN-KIS ini. Bayangkan saja, jika pengobatan tersebut dibiayai oleh kami sendiri, belum tentu gaji selama setahun dapat membiayai pengobatan dan perawatan sampai saat ini,” Cerita Ibu Kalisom istri dari Bapak H.Burhanudin.
Perawatan H.Burhanudin tidak hanya berhenti dengan melakukan cuci darah. Sepulang dari Rumah Sakit Sanglah, ia melanjutkan perawatan di rumah dengan menggunakan Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) atau cuci darah lewat perut merupakan terapi guna meningkatkan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis, dimana CAPD ini diawali dengan pembuatan sebuah lubang kecil di dekat pusar pasien oleh dokter bedah. Lubang kecil ini berguna untuk memasukkan selang (kateter) ke dalam rongga perut. Kateter akan dibiarkan berada di rongga perut agar pasien dapat melakukan proses dialisis sendiri.
”Tidak hanya perawatan dirumah sakit Kami sangat bersyukur lagi, karena terapi CAPD inipun dibiayai oleh program JKN-KIS ini, dimana BPJS Kesehatan ini memberikan sebanyak 20 Dus dalam sebulan untuk proses pencucian darah,” ungkap Ibu Kalisom dengan haru.
Keluarga Bapak H. Burhanudin mengucapkan terimakasih kepada BPJS Kesehatan karena telah membantu dan menemani perjuangan perawatan gagal ginjal kronisnya sehingga saat ini bapak H.Burhanudin masih dapat melakukan kegiatan sehari-harinya dengan ringan.
“Kami berharap program ini akan tetap ada untuk membantu masyarakat yang memiliki penyakit kronis seperti suami saya,” harap Ibu Kalisom. (LP/ay/ic)