Dompu, koranlensapost.com - Kegiatan Konsultasi Publik Tahap II (KP II) dalam rangka Penyusunan Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (KLHS RPJMD) Kabupaten Dompu tahun 2021-2026 yang dilaksanakan di Aula Bappeda dan Litbang Kabupaten Dompu berlangsung dengan seru. Sejumlah isu krusial terkait dengan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dibahas secara intens oleh anggota Kelompok Kerja (Pokja) KLHS RPJMD yang merupakan para pimpinan Irganisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun instansi vertikal dan LSM terkait itu.
Setelah melalui proses pembahasan yang cukup alot dan memakan waktu sampai pukul 14.00 Wita, akhirnya diperoleh 9 (sembilan) rekomendasi KLHS untuk RPJMD Kabupaten Dompu tahun 2021-2026.
Sembilan rekomendasi dimaksud yaitu pertama, mencegah dan merehabilitasi kerusakan lahan;
Kedua, mengurangi risiko bencana, meningkatkan kapasitas dan adaptasi terhadap perubahan iklim;
Ketiga, optimalisasi program penanggulangan kemiskinan;
Keempat, optimalisasi pengelolaan sumber daya air;
Kelima, peningkatan akses sanitasi layak dan aman;
Keenam, peningkatan cakupan layanan persampahan khususnya di wilayah perkotaan;
Ketujuh, pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan;
Kedelapan, penciptaan lapangan pekerjaan yang layak; dan
Kesembilan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.
Sekda H. Muhammad Syaiun saat membuka kegiatan tersebut mengemukakan dokumen KLHS memiliki fungsi strategis dalam penyusunan RPJMD sehingga pembangunan bisa terlaksana sesuai dengan prinsip berkesinambungan, berkelanjutan dan terintegrasi. Ia menegaskan KLHS merupakan dokumen wajib sebagai kajian lebih awal dalam aspek lingkungan hidup terhadap penyusunan RPJMD Kabupaten Dompu tahun 2021-2026.KLHS ini menjadi terpadu dengan materi RPJMD. Hasil pembahasan ini akan menghasilkan sebuah output dokumen resmi yang akan berdampingan dengan RPJMD di dalam mengawal kebijakan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Dompu (Kader Jaelani dan H. Syahrul Parsan, ST., MT).
"Pembahasan KLHS ini betul-betul menjadi momentum strategis dalam rangka merespon persoalan riil yang kita hadapi saat ini dalam merrncanakan program 5 tahun ke depan," jelasnya. (emo).