Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Dompu, Wahidin, ST
Dompu, koranlensapos.com - Perjuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu bersama OPD Tekhnis yakni Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk mendapatkan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Pusat pada tahun 2022 membuahkan hasil nyata.
Lebih dari Rp. 80 miliar dana APBN digelontorkan oleh Pemerintah Pusat untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di daerah bermotto Nggahi Rawi Pahu tersebut.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Dompu Aris Ansyari, ST., MT melalui Kabid Bina Marga, Wahidin, ST mengungkapkan jembatan yang dibangun dari dana DAK 2022 adalah jembatan penghubung antara Kandai Satu dan Karijawa (AKJ). Saat ini tinggal menunggu tahap pengaspalan. Direncanakan akan diresmikan oleh Bupati H. Kader Jaelani pada akhir Januari 2023 ini.
Sedangkan infrastruktur jalan kabupaten yang telah dilakukan pengaspalan sebanyak 14 ruas. Tuas-ruas jalan tersebut berada di hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Dompu.
"Ada 14 ruas jalan kabupaten yang sudah diaspal bersumber dari dana DAK 2022," sebutnya.
Dikatakannya pengaspalan 14 ruas jalan itu ada yang menggunakan aspal hotmix dan ada yang menggunakan Lapen (Lapisan Penetrasi Makadam).
Wahidin menyebut satu persatu nama ruas jalan tersebut, namun tidak bisa menyebutkan secara detail panjang jalur yang diaspal.
"Kalau data pas mengenai panjang jalur yang diaspal harus di depan komputer," ucapnya saat diwawancarai media ini di sela-sela kegiatan pemangkasan cabang pohon di halaman Kantor Dinas PUPR Kabupaten Dompu kemarin.
Ruas jalan yang diaspal di Kecamatan Dompu adalah jalur O'o - Lepadi. Panjang jalur ini diperkirakan sekitar 7 kilometer. Tetapi yang sudah diaspal sekitar 2,5 km. Lokasinya dimulai dari depan Masjid Miftahul Jannah Desa O'o (Dusun Kala Barat) menuju ke arah Pondok Pesantren Utsman Bin Affan tembus ke arah Dam Rahalayu.
"Jalur ini yang sudah diaspal hotmix sekitar 2,5 km," kata Wahidin.
Di Kecamatan Pajo ada ruas jalan Depa - Woko. Mulai dari depan jalan negara Lintas Lakey hingga menuju ke Desa Woko.
"Panjangnya sekitar 3 atau 4 km," ujarnya.
Sementara di Kecamatan Hu'u terdapat jalur Jala - Nangasia dengan panjang ruas jalan sekitar 5 km. Jalur ini memperpendek rute yang dilalui dari Desa Jala menuju Desa Hu'u.
Selanjutnya di Kecamatan Woja dilakukan pengaspalan jalur Simpasai - Saneo. Tepatnya dimulai dari ujung Terminal Ginte menuju ke aras Desa Serakapi.
"Tetapi belum semua diaspal karena keterbatasan dana. Dari Terminal Ginte ke arah utara sekitar 4,5 km," jelas Wahidin.
Jalur penghubung Kecamatan Manggelewa dan Kecamatan Kilo juga sudah diaspal sepanjang sekitar 2,5 km. Ruas jalan ini dinamakan jalur Tanju - Taropo. Karena keterbatasan dana juga sehingga belum bisa diaspal secara keseluruhan.
Masih di Kecamatan Manggelewa ada dua ruas jalan lagi yang sudah dihotmix, yakni jalur Dorokobo - Suka Damai sekitar 5 km dan jalur Banggo - Dorokobo sekitar 4 km.
Di Kecamatan Kempo ada jalur Soro - Napa. Dimulai dari Puskesmas Kempo dan akan direncanakan sampai Desa Napa Kecamatan Manggelewa.
"Direncanakan jalur ini sampai ke Desa Napa panjangnya sekitar 8 km, tetapi yang baru diaspal sekitar 1,5 km," ucapnya.
Sedangkan di Kecamatan Pekat ada 3 (tiga) ruas yang telah diaspal pula. Yakni ruas Karombo - Kadindi (dari Pasar Kadindi sampai jembatan Pancasila), ruas Pancasila - Nangamiro dan ruas Nangamiro - Kadindi.
Wahidin menjelaskan 14 ruas jalur yang diaspal ini merupakan jalur ekonomi masyarakat. Ia berharap semoga dengan perbaikan jalur tersebut semakin memudahkan bagi masyarakat yang hendak menuju lahan pertanian sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan.
"Semoga bernilai manfaat bagi masyarakat," harapnya. (emo).