Lestarikan Tradisi Leluhur, PKBMD Tampilkan Pentas Seni Budaya Tarian Caci Manggarai

Kategori Berita

.

Lestarikan Tradisi Leluhur, PKBMD Tampilkan Pentas Seni Budaya Tarian Caci Manggarai

Koran lensa pos
Minggu, 29 September 2024
Tarian Caci Manggarai yang ditampilkan PKBMD dalam menyambut HUT Gereja ST. Maria - ST. Yosep Dompu, Sabtu (28/9/2024)



Koranlensapos.com - Persatuan Keluarga Besar Manggarai Dompu (PKBMD) menampilkan pentas seni budaya Tarian Caci Manggarai, Sabtu (28/9/2024).

Kegiatan untuk melestarikan tradisi leluhur itu diselenggarakan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Gereja Katolik ST. Maria - ST. Yosep Dompu.



Panitia sekaligus Pelindung  PKBMD, Evaldus Yos Nasurdin 
menjelaskan budaya caci sudah menjadi akar dari setiap budaya orang Manggarai dan hal ini terus dilestarikan dari generasi ke generasi.



"Pentas seni budaya tarian Caci Manggarai ini diikuti oleh keluarga besar Manggarai Dompu dan Bima. Tujuannya untuk mempererat rasa persaudaraan antara keluarga besar Manggarai,' jelas Evaldus.



Ia berharap melalui pentas seni budaya daerah Manggarai ini kian mempererat jalinan persaudaraan sesama perantau yang berasal dari Manggarai - Flores Nusa Tenggara Timur.

Dikutip dari laman resmi Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai NTT, Caci atau tarian caci adalah tari perang sekaligus permainan rakyat antara sepasang penari laki-laki yang bertarung dengan cambuk (larik) dan perisai (Nggiling). Penari yang bersenjatakan Larik bertindak sebagai penyerang dan lainnya yang bertahan menggunakan Nggiling. Tari ini biasanya dimainkan pada saat syukuran musim panen (Hang Woja) dan upacara adat besar lainnya.

Tarian caci mengandung makna simbolis yang melambangkan kejantanan, keramaian, kemegahan dan sportivitas. “Ca” berarti satu dan “Ci” berarti Uji sehingga bermakna uji satu lawan satu. Di sela-sela permainan, para tetua adat baik laki-laki maupun perempuan menari (danding) dengan penuh suka cita sambil berjalan secara teratur membentuk lingkaran. Tarian caci merupakan sebuah kesenian yang mampu menunjukan nilai-nilai budi pekerti bagi masyarakat Manggarai dan mereka yang menyaksikannya. (emo).