Masyarakat Bumi Nggahi Rawi Pahu Diharapkan Jadi Teladan dalam Pengejawantahan Jargon Pilkada Damai

Kategori Berita

.

Masyarakat Bumi Nggahi Rawi Pahu Diharapkan Jadi Teladan dalam Pengejawantahan Jargon Pilkada Damai

Koran lensa pos
Kamis, 31 Oktober 2024

 

Ketua DPD KNPI Kabupaten Dompu, Muhammad Iradat


Koranlensapos.com - Masyarakat Kabupaten Dompu diharapkan menjadi teladan dalam pengejawantahan jargon Pilkada damai. Semboyan Nggahi Rawi Pahu menjadi cerminan sifat dan karakter masyarakat Dompu yang selalu berprinsip menyelaraskan antara ucapan dan perbuatan sehingga melahirkan wujud yang nyata.

Harapan itu disampaikan Ketua KNPI Kabupaten Dompu, Muhammad Iradat.

Dikatakannya jargon Pilkada Damai bukan hanya sebatas slogan tanpa makna. Namun kalimat tersebut mengandung seruan kepada seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan pelaksanaan Pilkada yang damai dengan perasaan riang gembira secara jujur dan adil serta berintegritas.


"Dou 'Dompu harusnya menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengejawantahkan Jargon Pilkada Damai, riang gembira, Jurdil dan berintegritas. Karena Pilkada sebagai pesta demokrasi daerah untuk mencari Pemimpin terbaik sesuai keinginan mayoritas masyarakat Dompu," ucapnya.

Dikatakannya ingar bingar Pilkada haruslah penuh rasa persaudaraan, lebih menekankan adu substansi ide dan gagasan, adu visi dan misi, bagi kedua Paslon dan tumsesnya, dalam niatnya menyejahterakan masyarakat. 

"Kedua Paslon harusnya kita sama-sama beri suport. Kita hormati pilihan jalan hidupnya dalam kesadaran penuhnya yang siap berjuang dan menderita untuk menjadi pelayan rakyat. Jalan-jalan pemimpin adalah jalan-jalan penderitaan, seusai kutipan ungkapan lama para founding fathers kita "Leiden is Lijden" , Memimpin itu menderita," urai Iradat.

Disambungnya, mulai dari perjuangan melelahkan selama Pilkada, sampai sah terpilih. Salah satu dari keduanya akan memenangkan tempat tertinggi memimpin seluruh stakeholder untuk menjadi PELAYAN Rakyat. 

"Terlepas dari hasil siapa pemenangnya kelak. Keduanya Putra terbaik Daerah, apalagi menjadi pengetahuan umum khalayak kedua Paslon bersahabat. Anggap saja keduanya menerjemahkan persahabatan yang hakiki dengan cara bertarung merebut hati masyarakat Dompu," paparnya.

Menurutnya kedua figur Calon Bupati Dompu adalah kedua sahabat yang beradu kuat untuk menjadi lentera terbaik bagi kegelapan, melakoni pertandingan menjadi lilin yang bertahan di akhir. Rela meleleh dan hancur untuk kesejahteraan kita, masyarakat Dompu. 

"Kita doakan keduanya senantiasa kuat dan sabar menghadapi tantangan dalam proses Pilkada yang sangat melelahkan baik fisik lebih-lebih psikis, sementara dihadapkan dengan cost politik yang tentu sangatlah mahal, ISI TAS tidak bisa seadanya. Realitas sosial yang pahit namun harus kita terima menjadi bagian dari dinamika sosial politik sesuai zamannya," ulasnya.



Sosok yang juga Kasi Humas RSUD Dompu ini mengatakan calon Pemimpin tidak boleh merasa paling berhak menjadi penguasa. Harus memiliki kecakapan paripurna, prasyarat2 lengkap untuk berani maju dalam Pilkada atau pemilihan pemimpin. Berani maju di Pilkada butuh nyali jauh di atas rata-rata manusia normal kebanyakan. 

Seperti ungkapan Prof. Rocky Gerung, bukan saja elektabilitas dan intelektualitasnya yang bisa diuji dari calon pemimpin namun juga harus melengkapi syarat etikabilitas, di mana nilai dan norma agama dalam kultur masyarakat setempat menjadi pilar utama, dan harus dicontohkan oleh Paslon. 

"Pemimpin harus menjadi teladan sehingga Paslon harus menjadi teladan dan rolemodel tmsesnya. Pertarungan Pilkada harus tetap mengedepankan kerukunan melalui nilai dan norma, adab dan etika sesuai kultur ketimuran bangsa Indonesia. 

Disebutnya pula, hotspot (titik panas) yang acapkali muncul di media sosial disebabkan.karena beberapa oknum yang belum dewasa menerjemahkan pesta demokrasi. Terlalu mengedepankan ambisi berkuasa, narasi-narasi balas dendam, gestur-gestur kanak-kanak, narasi
kebencian personal, bahkan ada yang berbau SARA. Khususnya akun-akun bodong, hadir musiman, 5 tahun sekali menjadi pelakon utama narasi-narasi kebencian dan provokatif, mereka pengecut dan keji.

"Tepat dua dekade sejak 2004 pemilu langsung oleh rakyat, harusnya kita sudah sangat dewasa, terdidik dan tertempa untuk sama-sama meramu perbedaan, mengorkrestasi semua potensi SDM dengan karakteristik SDA Dana 'Dompu," tuturnya sembari menyampaikan
Salam Damai dan Harmoni, 

"Semoga tetap sehat dan selalu mengedepankan kewarasan penuh keadaban. Dou dan Dana 'Dompu ma Loa ro 'bade, ma sakaka angi, ma sandaka ruku ro rawi, ma ntika nggahi ro eli.
Semoga akan lahir pemimpin Dou dan Dana 'Dompu hasil Pilkada kali ini bermental baja pelayan rakyat "Ma Ulu Wea Ncai, Ma Kangowo Wea Ngawa, Ma 'Dundu Wea Kontu". 
Pemimpin yang kelak menjadikan Kabupaten Dompu "ma hiri ro nggari, ma 'busi ro mawo, wou ro woha.
Baldatun Thoyyibatun Wa Rabbun Ghofur. (*).