Ori Muhdar Sebut Negara Ini Dibentuk di Atas Meja Kopi, Benarkah Itu?

Kategori Berita

.

Ori Muhdar Sebut Negara Ini Dibentuk di Atas Meja Kopi, Benarkah Itu?

Koran lensa pos
Senin, 11 November 2024
Talkshow tentang kopi tambora yang dipandu Endang Puji Astuti dengan menghadirkan pembicara Pjs. Bupati Dompu, Baiq Nelly Yuniarti, Kadisperindag H. Armansyah dan Ketua APKI Dompu, Ori Muhdar, Ahad (10/11/2024) kemarin

Koranlensapos.com - Satu kalimat yang menyentak batin saya meluncur dari bibir Ori Muhdar, Ketua Asosiasi Pengusaha Kopi Indonesia (APKI) Kabupaten Dompu. Ori menyebut negara ini dibentuk di atas meja kopi. Soekarno - Hatta dan para pendahulu bangsa membahas persoalan kemerdekaan di atas meja kopi. 

Kalimat itu diucapkan pria kalem berpenampilan sederhana itu saat menjadi pembicara pada acara Talkshow di Jalan Soekarno - Hatta lokasi rutin kegiatan Car Free Day (CFD), Ahad (10/11/2024). 

Talkshow bertajuk "Geliat Pemuda Mencintai Kopi Tambora dan Produk Lokal Sebagai Wujud Jiwa Kepahlawanan Masa Kini" itu digelar Disperindag Kabupaten Dompu dalam rangkaian perhelatan Festival Kopi Tambora. Selain Ori Muhdar, Pjs Bupati Dompu, Baiq Nelly Yuniarti dan Kadisperindag H. Armansyah juga tampil sebagai pembicara dalam acara yang dipandu Endang Puji Astuti itu.

Kalimat yang dicetuskan Owner Ori Coffee itu sinkron sekali dengan momentum Hari Pahlawan ke-79 tahun 2024 dan seiring pula dengan geliat para pemuda dalam menggeluti usaha-usaha ekonomi kreatif. Tidak terkecuali usaha kedai kopi yang lagi marak akhir-akhir ini.

Sejak mendengar kalimat itu kemarin, batin saya bertanya-tanya. Benarkah kalimat yang diucapkan Ori Muhdar? Benarkah negara ini dibentuk di atas meja kopi? Apa maksud kalimat itu? Apakah itu hanya pemanis lisan mengawali paparannya tentang kopi? Ataukah memang literasi saya yang masih sangat minim tentang per-kopi-an karena saya bukan peminum kopi sehingga tidak pernah tahu tentang hal itu?

Beragam pertanyaan muncul di benak saya. Namun satu hal yang meyakinkan diri saya tentang kepribadian dan kualitas pengetahuan, pengalaman dan wawasan sang doktor di bidang lingkungan ini. Meski saya tidak doyan minum kopi dan hanya penikmat aromanya saja, namun keyakinan saya berkata Ori Muhdar tidak mungkin berbohong. Karena saya paham dengan kapasitas dan integritas sahabatku itu.

Untuk lebih meyakinkan saya dengan ucapan sang dosen di STKIP YAPIS Dompu itu, saya mencoba menjelajahi dunia maya. Ternyata apa yang diucapkan Ori Muhdar benar adanya. Sejumlah tulisan tersaji di google yang mengisahkan sejarah tokoh Proklamator Soekarno - Hatta dan kawan-kawan dalam membahas persiapan kemerdekaan negeri ini sembari menyeruput kopi. Kopi memberi inspirasi bagi para pendiri bangsa dalam mencetuskan gagasan tentang dunia perpolitikan di nusantara pada masa itu.

Salah satu opini yang sempat saya baca yakni tulisan dari Andri Wahyudi (Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh, Aceh) tahun 2022 berjudul "Sejuta Inspirasi di Warung Kopi".

Andri menyebut kebiasaan ngopi muda mudi ini sudah ada sejak zaman Ir. Soekarno muda. Tahun 1921 di kota kembang Bandung, Soekarno muda yang kala itu adalah seorang mahasiswa begitu mencintai aroma kopi hitam pekat. Ngopinya pun bukan ngopi ha ha ha yang tak karuan begitu saja. Obrolan-obrolan kebangsaan selalu menjadi topik utama bersama para nasionalis lainnya. 

Romantisme Bung Karno kepada kopi dan pemuda begitu mendalam disampaikan melalui ungkapan penuh makna darinya, “Saya lebih senang pemuda yang merokok dan minum kopi sambil diskusi tentang bangsa ini, dari pada kutu buku yang hanya memikirkan diri sendiri”.

Dalam sebuah artikel berjudul "Presiden Soekarno Juga Peminum Kopi' oleh Mustika Treisna Wulandari pun mengungkapkan fakta kegemaran Bung Karno mengonsumsi kopi. 

Dalam artikel itu mengemukakan Ir. Soekarno ternyata diketahui adalah seorang peminum kopi aktif. Semasa hidupnya dia selalu mengonsumsi kopi setiap hari secara rutin. Beberapa sumber terpercaya mengatakan bahwa Ir. Soekarno selalu mengonsumsi kopi setiap pagi untuk mengawali hari. Kopi yang dia pilih adalah kopi tubruk sederhana yang menjadi teman sarapan roti diolesi mentega dan gula. Salah seorang ajudannya mengatakan Ir. Soekarno selalu menikmati kopi tubruk dengan resep yang sama yaitu satu sendok kopi ditambah satu setengah sendok teh gula. Kopi tubruk sederhana yang manis ini kerap dinikmati sepanjang beliau hidup. Resep dan komposisi kopi ala sang presiden tidak pernah berubah. Mengawali hari dengan ngopi dinilai baik oleh beliau agar lebih fokus menjalani hari sebagai pemimpin yang harus membuat keputusan-keputusan penting.

Terima kasih ulasannya Ori Muhdar yang awalnya menyentak namun akhirnya menginspirasi bagi saya. Saya yang selama ini hanya menyenangi parfum dan aroma kopi, bisa jadi penikmat kopi walau tidak harus sambil merokok.(Dari sahabatmu: Emo).