Kepala Puskesmas Dompu Barat, Mujakir, S. KM saat memberikan materi Penyuluhan Kesehatan kepada warga pengajian PAC LDII Desa Nowa Kecamatan Woja Kabupaten Dompu. Kegiatan itu terselenggara atas kerja sama DPD LDII Kabupaten Dompu dengan PKM Dompu Barat dalam memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-60 tahun 2024 dengan tema "Mengabdi untuk Sehatkan Indonesia"
Koranlensapos.com - Menyambut Hari Kesehatan Nasional ke-60 tahun 2024 dengan tema "Mengabdi untuk Sehatkan Indonesia", Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia Kabupaten Dompu menggelar kegiatan Penyuluhan Kesehatan.
Kegiatan itu berlangsung di Masjid Baitul Ghofur Desa Nowa Kecamatan Woja Kabupaten Dompu, Jumat (1/11/2024).
Penyuluhan Kesehatan ini bekerja sama dengan UPTD Puskesmas Dompu Barat. Hadir sebagai narasumber Kepala Puskesmas Dompu Barat, Mujakir, S. KM. Sedangkan peserta penyuluhan yakni warga pengajian PAC LDII Desa Nowa Kecamatan Woja Kabupaten Dompu.
Ketua DPD LDII Kabupaten Dompu, H. Suaidin, S. Ag menyampaikan kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi DPP LDII dalam rangka memperingati HKN 2024.
"Kegiatan bakti kesehatan ini dilaksanakan secara nasional," sebutnya.
Suaidin mengatakan salah satu yang menjadi persoalan nasional di bidang kesehatan adalah mengatasi masalah stunting. Maka pada Rakernas akhir tahun 2023 lalu, LDII harus berkontribusi dan mengambil peran dalam membantu pemerintah mengatasi stunting. Terutama mengedukasi keluarga di dalam pencegahan stunting.
"Karena generasi yang akan datang sangat ditunjang oleh generasi sekarang," tuturnya.
Dikatakan Suaidin, kesehatan jasmani dan rohani itu sangat penting dalam menjalankan ibadah dan bermuamalah. Untuk itu penyuluhan kesehatan menjadi hal yang sangat penting agar masyarakat memahami secara baik dan benar.
"Karena kesehatan itu sangat penting. Ibadah bisa lancar kalau badan kita sehat," ucapnya.
Kepala Desa Nowa, Syarifuddin Syakban, SE mengapresiasi kegiatan penyuluhan kesehatan yang digelar DPD LDII Kabupaten Dompu bekerja sama dengan Puskesmas Dompu Barat tersebut.
"Baru kali ini dilaksanakan penyuluhan kesehatan semenjak saya dilantik jadi Kepala Desa," ucapnya mengapresiasi.
Dikatakannya kegiatan semacam ini sangat penting untuk mengedukasi masyarakat tentang kesehatan.
"Karena apalah artinya banyak uang kalau badan kita tidak sehat," kata Fudin, sapaan familiar Kades Nowa itu.
Kades juga menekankan kepada masyarakat untuk rutin mendatangi pelayanan kesehatan melalui Posyandu.
Mengawali paparannya, Kepala Puskesmas Dompu Barat, Mujakir, S. KM menyampaikan apresiasi kepada LDII yang menginisiasi penyelenggaraan penyuluhan kesehatan dalam menyambut HKN 2024.
"Kalau institusi kesehatan menyelenggarakan kegiatan seperti ini hal yang biasa. Tetapi kalau orang di luar kesehatan menggelar seperti ini jujur saja saya melihatnya luar biasa. Maka saya sangat mengapresiasi LDII yang telah melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan ini," kata pria yang akrab disapa Om Jack itu.
Om Jack menjelaskan menyongsong Hari Kesehatan Nasional ke-60 ini diperlukan gerakan bersama untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat.
Lebih lanjut ditegaskannya kesehatan itu amatlah mahal. Kesehatan jauh lebih berharga daripada harta kekayaan.
"Uang mudah dicari, tetapi kesehatan itu jauh lebih penting daripada kekayaan. Jangankan sakit yang berat, merasakan sakit gigi saja membuat kita menderita," ulasnya.
Untuk itu, dalam menghadapi permasalahan kesehatan, berbagai upaya diambil mulai dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Upaya promotif antara lain memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kesehatan. Sedangkan upaya preventif yakni pencegahan. Kuratif merupakan upaya penyembuhan dan rehabilitatif adalah upaya pemulihan.
Pada kesempatan tersebut, Kapus murah senyum ini mengupas secara lugas tentang Program Prioritas Nasional (PPN). Antara lain terkait kesehatan ibu dan anak, stunting, TBC, Hipertensi, dan Diabetes Melitus.
Disebutnya trending topik saat sekarang masalah stunting. Stunting secara umum adalah ukuran tinggi badan yang tidak sesuai dengan umur.
"Stunting ini disebabkan 4 hal yakni pola asuh yang kurang baik, asupan gizi yang kurang, sanitasi dasar yang kurang layak, dan minimnya kesadaran masyrakat ke fasilitas kesehatan maupun ke posyandu," jelasnya.
Dikatakannya solusi mengatasi stunting dengan rajin datang ke posyandu. (emo).