Tim Ahli Kemenhan RI Survei Lokasi Sasaran Program Sumur Bor di Desa Kwangko

Kategori Berita

.

Tim Ahli Kemenhan RI Survei Lokasi Sasaran Program Sumur Bor di Desa Kwangko

Koran lensa pos
Senin, 23 Desember 2024
Tim Ahli Kemenhan RI saat berdiskusi dengan Kades Kwangko dan warga Pulau Bajo terkait program pembangunan sumur bor guna memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat setempat

Koranlensapos.com - Kesulitan air bersih yang dialami warga Dusun Pulau bajo 
Dusun Bajo Permai dan Dusun Bajo Baru serta masyarakat Desa Kwangko Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu 
direspons oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Upaya yang akan ditempuh untuk mengatasi persoalan tersebut adalah dengan pembuatan sumur bor dalam yang mampu memenuhi kebutuhan warga desa tersebut.


Untuk itu, Kemenhan mengutus tim khusus untuk melakukan survei terlebih dahulu mengenai keberadaan lokasi sasaran pembuatan sumur bor. Tim ini terdiri dari Brigjen TNI Ir. Kristijarso, S.I.P., M.M (Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Strategi Pertahanan Universitas Pertahanan RI), Kolonel Czi. Heriyanto M. Han (Dosen Unhan), dan Dr. Okti Asfino Putra (Dosen Unhan).

Kedatangan rombongan dari Kemenhan RI ini didampingi 
Pasiterdim 1614/Dompu Lettu Inf. Hamzah dan Danramil 1614-06/Manggelewa Lettu Inf. Ilham.


Rombongan tiba di Dusun Bajo disambut Kepala Desa Kwangko Nursalam, Babinsa Koptu Arfian Yuliansyah dan Bhabinkamtibmas Bripka Sahri R beserta tokoh masyarakat lainnya.

Pada kesempatan diskusi singkat, Kades Nursalam menyampaikan usulan agar pembangunan sumur bor dilakukan di daratan Kwangko saja dan instalasi perpipaan akan dibuat untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga 3 dusun dimaksud.

"Karena apabila dilakukan bor langsung di Pulau Bajo tentu airnya asin atau payau," usul Kades.

Usulan Kades diterima oleh Tim dari Kemenhan RI. Tanpa berlama-lama, dilakukan survei lokasi yang tepat untuk pembangunan sumur bor di daratan Kwangko. Kades bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas tetap menyertai Tim dari Kemenhan dalam kegiatan survei itu.

Survei pertama dilakukan di So Gora. Ada dua titik yang disurvei oleh para ahli dari Unhan RI itu. Namun hasilnya kurang memuaskan karena debit air di dua titik itu terlampau kecil. Di sisi lain jauh dari jangkauan listrik. Dengan demikian, pemboran tidak bisa dilakukan pada dua titik dimaksud.

Selanjutnya survei dilakukan di lokasi mata Air So Sorintonda. Jaraknya sekitar 2 kilometer dari lokasi pertama. Walhasil tim Kemenhan menemukan sumber air yang mencukupi. Dengan demikian, So Sorintoda ini ditetapkan sebagai lokasi pembangunan sumur bor yang direncanakan itu. (emo).