Nama Hj Noor Parida, atau yang lebih akrab disapa Acil Ida, begitu lekat di hati masyarakat Indonesia, khususnya generasi 90-an. Sosoknya menjadi ikon iklan RCTI yang sangat berkesan dengan pose sederhana—mengacungkan jempol di atas perahu di tengah keramaian Pasar Terapung Kuin, Banjarmasin. Ia berhasil merepresentasikan keindahan budaya lokal Indonesia dalam iklan yang tayang perdana pada tahun 1995, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari memori masa kecil banyak orang.
Perjalanan Menjadi Bintang Iklan
Acil Ida hanyalah seorang pedagang sederhana di Pasar Terapung Kuin, sebuah tempat ikonik di Banjarmasin yang menjadi pusat perdagangan tradisional di atas sungai. Pada tahun 1994, ia dipercaya oleh sebuah rumah produksi yang bekerja sama dengan RCTI untuk menjadi pemeran utama dalam iklan promosi mereka. Keputusan memilih Acil Ida bukan tanpa alasan. Dengan wajah ramah, senyum tulus, dan gerakan khas yang merepresentasikan keramahan masyarakat Banjar, ia membawa pesan "RCTI Oke" ke seluruh pelosok negeri.
Iklan ini menonjolkan keindahan budaya dan kearifan lokal Kalimantan Selatan. Dengan latar belakang suasana pasar terapung yang unik dan eksotis, Acil Ida tampil sederhana namun berkesan, mencerminkan semangat Indonesia yang bersahaja namun penuh makna.
Pengabdian dan Kesederhanaan
Rahmi, putri dari Acil Ida, mengenang bahwa sang ibu hanya menerima bayaran sebesar Rp 40.000 untuk penampilannya dalam iklan tersebut. Meski jumlah itu kecil jika dibandingkan dengan dampaknya yang begitu besar, Acil Ida merasa cukup dan menggunakan uang tersebut untuk membeli sajadah dan mukena, menunjukkan kesederhanaan dan ketulusannya dalam menerima rezeki.
"Uang itu mungkin nilainya setara dengan Rp 400.000 saat ini," kenang Rahmi. Namun, bagi Acil Ida, kebanggaan menjadi bagian dari promosi budaya Banjar jauh lebih berharga daripada materi.
Kepergian Sang Ikon
Pada Kamis, 25 Juni 2020, Acil Ida menghembuskan napas terakhirnya. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, namun kenangan akan sosoknya sebagai ikon budaya Indonesia tetap hidup di hati masyarakat. Iklan sederhana yang ia bintangi tidak hanya mempromosikan RCTI, tetapi juga mengangkat nama Pasar Terapung Kuin dan budaya Banjar ke panggung nasional.
Warisan yang Tak Tergantikan
Acil Ida adalah contoh nyata bahwa seseorang bisa meninggalkan jejak abadi melalui kesederhanaan dan ketulusan. Ia tidak hanya menjadi simbol iklan, tetapi juga lambang kebanggaan masyarakat Banjar. Hingga kini, kenangannya tetap melekat sebagai salah satu figur ikonik dalam dunia pertelevisian Indonesia.