Air PDAM di Dompu 'Irit', Warga Menjerit

Kategori Berita

.

Air PDAM di Dompu 'Irit', Warga Menjerit

Koran lensa pos
Senin, 03 Maret 2025


Koranlensapos.com - Layanan  Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kembali dikeluhkan para pelanggan di Kabupaten Dompu.
Sebagaimana biasa, keluhan itu diungkapkan melalui postingan di media sosial.

Salah satu warga menyebut pelayanan air PDAM 'irit' karena lebih banyak masa tidak mengalirnya untuk melayani pelanggan. Misalkan dalam seminggu hanya sehari atau dua hari saja. Sedangkan di hari-hari lain kering.

"Santabe waura menjerit masyarakat Woja ta ke karena di saat puasa mereka tidak mendapatkan pasokan air dari PDAM," tulis Junaidin dari Selaparang Desa Matua di salah satu grup WA.

Diungkapkannya keluhan warga ini sudah berlangsung lama. Dan yang sangat disesali warga Woja seakan pengelolaan air PDAM ini tidak profesional. Minimal masyarakat berharap jika ada kerusakan atau air macet diinformasikan ke masyarakat. 

"Kira2 sampai bune aiku kondisi oi pdam untuk sebagian wojake di tahokai. Dari bupati ompu biko wa,u tidak ada perubahan (kira-kira sampai kapan kondisi air PDAM untuk sebagian Woja ini bisa terlayani dengan baik. Sejak dari Bupati Ompu Beko tidak ada perubahan," ungkapnya.

Jun berharap semoga Bupati Dompu yang baru ini bisa mencarikan solusi agar air pasokan PDAM di sekitar Kecamatan Woja tidak macet lagi. 

"Saya yakin di Dompu ini banyak sarjana teknik yang akan mendesain bagaimana cara agar saat musim hujan air tidak macet atau mungkin bisa air Dam Mila digunakan untuk pasokan air pdam," sarannya.

Sejumlah keluhan terkait kemacetan air PDAM disampaikan sejumlah warga melalui beranda facebook.

"Luar biasa podaa oi PDAM ara dompu kew . 1 minggu ra made na Oi kew..au ku alasan hade kandake kai na Oi kew? Mpoka pipa ato mango Oi ba kola mpoi doro?," tulis pemilik akun Ruslan Ana Doji di beranda facebooknya kemarin.

Tulisan berbahasa daerah Dompu itu bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya: Luar biasa sekali air PDAM di Dompu ini. Sudah seminggu air ini mati (tidak mengalir). Apa alasannya sehingga airnya mati? Apakah pipa yang patah atau terjadi kekeringan air akibat gunung yang gundul?.

Dapat dipahami bahwa pemilik akun yang diketahui berdomisili di Desa Bakajaya Kecamatan Woja ini ingin mendapatkan klarifikasi dari pihak PDAM mengenai masalah sebenarnya sehingga distribusi air mengalami kemacetan.

Ruslan melanjutkan kalimatnya 
"Wunga ake aja mpa butuh di Oi be si wunga wura puasa kew,tahop dawara oha ra uta dawara oi (Saat ini saja air sangat dibutuhkan. Apalagi sedang berada di bulan puasa. Lebih baik tidak ada nasi dan ikan daripada tidak ada air).

Pada postingan lain, Ruslan menulis "Bune ai ku ampo mu mai losa Oi ee 1 minggu ra lao made mu rew.watip di mori mori mbali kai mu row. Mango Oi mango kone Loki," tulisnya ditambah dengan tiga emoji marah. Tulisan itu artinya: Kapan kau keluar wahai air. Sudah satu minggu kau mati. Belumkah saatnya kau hidup kembali? Kering air, kering juga pantat).


Sedangkan pemilik akun Aditt Delapanenam menulis pertanyaan yang ditujukan kepada Direktur PDAM Dompu. Persoalan yang dihadapi juga sama, kemacetan air PDAM.

Ini tulisan tokoh muda Kandai Dua itu:

 Assalamualaikum... 

Mohon maaf kepada bapak YTH kepala PDAM Dompu... 
Apa maksud dan Tujuannya Ini air di kelurahan kandai 2 Lingkungan Bali bunga mati udah 3 hari tanpa Kami tau Sebab akibatnya apa....????? 

Apa lagi ini bulan puasa,kami sangat butuh air untuk wudhu dan keperluan Lain.... 
Yg punya Nomor Pak kepala PDAM mungkin bisa di bantu infokan...... 
Kasian warga Doho ara ke... 

Jeritan soal ketiadaan air bersih PDAM juga disampaikan pemilik akun Aisah Zazkurani. Keluhan juga ditujukan kepada pihak PDAM Dompu.

Assalamualaikum teruntuk PDAM Dompu Ka mori2 jap ra oi de new... 5 nai wa.u d Mori oi kee.... Bune ku laon nmi M puasa ke. Auku di weha kone kaita oi sambea.... Lain ak sigi wti wara MPa oi mna naw... (Teruntuk PDAM Dompu. Tolong hidupkan airnya. Sudah 5 hari air tidak hidup. Bagaimana keadaan kami yang sedang puasa ini. Bagaimana kami bisa berwudhu. Pergi ke masjid juga tidak ada air).

Pemilik akun Erni Yusnita dalam tulisan singkatnya menyentil juga soal kemacetan air PDAM Dompu saat ini.
"TB KU CILI KAINA WEKI OI PDAM KAMANAEEEEEEEE," tulis wanita yang mengaku berdomisili di Kelurahan Simpasai Dompu itu. Kalimat singkat itu bermakna: Di mana air PDAM bersembunyi?.

Di beranda facebook bernama Khairunnisa Nur Aulia juga menyoroti persoalan kemacetan air PDAM yang sudah berjalan 4 hari. 

"Air sudah 4harian mati, ya Allah be jaku puasa be jaku Made oi (Air sudah 4 hari mati, Ya Allah mana sedang puasa, air pun mati," ungkap wanita yang berdomisili di Lingkungan Renda Kelurahan Simpasai itu diikuti emoji menangis.

Ia menambahkan kalimat 
"Mau ngapa ngapain juga ini terbatas karena persediaan airnya sudah habis. Tolong dong Pdam Dompu segera diatasi," tulisnya dengan menandai akun resmi milik BUMD Dompu itu.

Warga Kelurahan Kandai Satu, Dedy Arsyik menyatakan pelayanan air bersih PDAM terus menjadi keluhan masyarakat dari tahun ke tahun. Ia meminta Ketua DPRD Dompu, Muttakun untuk menyikapi persoalan ini agar dapat dituntaskan oleh pemerintah daerah.

"Kami kira masalah air PDAM ini tidak kalah pentingnya dengan masalah ODGJ, masalah lampu jalan, masalah perkelahian ramaja, masalah lapak dan masalah ternak liar. Soal air adalah menyangkut  sumber kehidupan manusia Pak Ketua," pintanya melalui WAG Lakeynews, Senin pagi (3/3/2025) ini.

Wartawan senior, Junaidin juga angkat bicara terkait pelayanan air bersih PDAM ini. Junaidin menilai persoalan ini ibarat penyakit akut yang menahun tanpa penyelesaian yang serius. Misalnya saja soal pengambilan air di sungai di kawasan Ncando Desa Rababaka. Di sungai itulah pihak PDAM mengambil air yang kemudian diteruskan melalui perpipaan tanpa pengelolaan lebih lanjut. 

"Tidak dikelola itu warga bisa memakluminya, tapi ini kadang dua hari hidup, seminggu mati. Bahkan bulan kemarin hampir dua minggu," bebernya.

Masih terkait perpipaan, Jun menilainya terlalu mengambil risiko. Selama ini pipa air PDAM memotong sungai. Akibatnya ketika ada banjir, pipa air sering putus atau patah. Menurutnya pihak PDAM tidak perlu mengambil risiko dengan memotong sungai. Lebih baik menambah sedikit anggaran untuk menambah perpipaan  agar tidak melewati sungai dan aman ketimbang menghadapi risiko diterjang banjir.

"Apa tidak boleh pipa PDAM itu didesain tidak memotong sungai?  Karena selama ini kan penyakitnya hanya di situ ketika musim hujan pipanya putus diterjang banjir," sarannya.

Jun berharap persoalan air PDAM harus menjadi prioritas bagi pemerintah yang baru di bawah kepemimpinan BBF-DJ saat ini. Karena ini masalah yang tidak pernah bisa dituntaskan setiap silih bergantinya pemerintahan di Bumi Nggahi Rawi Pahu itu.

"Pelayanan air bersih adalah kebutuhan dasar masyarakat yang harus lebih dahulu diprioritaskan daripada yang lain," harapnya.

Redaksi koranlensapos.com masih berupaya mendapatkan keterangan dari Direktur PDAM Dompu mengenai persoalan pelayanan air bersih ini. (emo).