PT. STM Disorot

Kategori Berita

.

PT. STM Disorot

Koran lensa pos
Minggu, 06 April 2025

Tiga kolam besar di area eksplorasi PT. STM yang diduga menjadi tempat pembuangan limbah cair sisa tambang


Koranlensapos.com - Aktivitas yang dilakukan PT. Sumbawa Timur Mining (STM) di areal tambang di Kecamatan Hu'u Kabupaten Dompu kembali mendapat sorotan publik.

Sebagaimana dikutip dari KMBali.com, sorotan itu menyusul ditemukannya 3 kolam besar di area eksplorasi PT. STM. Ketiga kolam besar itu diduga menjadi tempat pembuangan limbah cair sisa tambang yang mengandung Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).


Selain permasalahan kolam, ditemukan pula sekitar 30 titik yang diduga sebagai bekas lokasi pengeboran sampel eksplorasi PT STM. Sejumlah titik ini diperkirakan memiliki luas rata-rata satu hektare per lokasi dan diduga belum dilakukan rehabilitasi pasca eksplorasi. Publik pun menduga-duga bahwa perusahaan tambang anak cabang dari PT. Vale tersebut telah melakukan eksploitasi terselubung.

Principal Communications, Cindy Elza melalui Juru Bicaranya, Adam Rahadian memberikan klarifikasi mengenai dugaan ditemukannya kolam penampungan limbah sisa tambang di area eksplorasi STM.
 
"Mengenai dugaan tersebut, kami menegaskan bahwa itu tidaklah benar. Kolam tersebut bukan penampungan limbah sisa tambang, melainkan kolam penampungan air tanah dalam," jelas Adam.

Dikemukakannya, saat ini STM dalam masa eksplorasi sehingga belum ada sarana produksi pertambangan dan aktivitas produksinya.

"Sehingga tidak mungkin ada limbah sisa produksi sebagaimana dugaan yang beredar. Terlebih sejak Januari 2025, STM dalam masa pengurangan aktivitas di lapangan pasca rampungnya tahap Pra-Studi Kelayakan atau lebih dikenal sebagai masa Care & Maintenance," imbuhnya.
 
Adam menginformasikan pula bahwa kolam tersebut sebelumnya digunakan untuk mendukung pengujian metode pendinginan air tanah dalam, yang terletak sekitar 1.000 meter di bawah permukaan tanah. Uji ini penting untuk menemukan metode pendinginan yang tepat terhadap suhu panas yang berada jauh di bawah permukaan tanah. Sebagaimana yang telah publik ketahui, kelak STM akan menggunakan metode pertambangan bawah tanah, di mana Deposit Tembaga Onto terletak sekitar 500 meter di bawah permukaan tanah dan berkondisi dekat dengan sistem panas bumi sehingga suhu di bawah dapat mencapai 80-110 derajat celsius. 

"Inilah yang melatarbelakangi adanya uji metode pendinginan tersebut," terangnya.
 

Dilanjutkan Adam, saat ini pihaknya belum menutup kolam tersebut sebab masih akan digunakan kembali untuk keperluan eksplorasi di masa mendatang. Namun pihaknya senantiasa melakukan pemantauan harian dan memberikan treatment air untuk memastikan baku mutu sesuai regulasi yang berlaku. 

Tim Sustainability STM melakukan pemantauan rutin di kolam penampungan air tanah dalam. Adam Rahadian menjelaskan kolam ini merupakan bagian dari fasilitas studi eksplorasi STM yang digunakan sesuai peraturan yang berlaku



"Kami senantiasa membuat laporan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) serta Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH) sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan melaporkannya kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan Kementerian Kehutanan (Kemenhut)," tandasnya. 

Penjelasan Adam Rahadian di atas sekaligus menegaskan bahwa PT. STM belum melakukan proses eksploitasi sebagaimana yang menjadi dugaan publik.

"Dugaan tersebut adalah tidak benar. Status kami masih di dalam tahapan eksplorasi," tegasnya. (emo).