Aris Muhammad Ajak Pemuda Indonesia Turut Aktif Dalam Pembangunan Negara

Kategori Berita

.

Aris Muhammad Ajak Pemuda Indonesia Turut Aktif Dalam Pembangunan Negara

Koran lensa pos
Jumat, 09 November 2018
Jakarta, Lensa Post NTB - Tokoh penting nasional dan juga sebagai Bendahara Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB), H. Aris Muhammad mengajak Putra-putri Indonesia agar berperan aktif dalam pembangunan nasional sekaligus harus memiliki semangat dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), demikian disampaikannya saat memberikan materi pada
acara Pelantikan dan Diskusi Publik yang diadakan oleh Dema STAI Al-Aqidah Al-Hasyimiyyah di Auditorium KH. Hasyim Adnan Matraman Jakarta, Kamis (8/11/2018).
Dalam diskusi dan dialog terbuka ini, Aris Muhammad yang pernah menjabat sebagai Sekjen Victoria- Indonesia Golf Association di Mebourne Australia (Periode 1993 - 2001) ini
menekankan kepada pemuda-pemudi untuk terus mengikuti perkembangan teknologi  yang begitu cepat, jangan sampai tertinggal apalagi di Era Milenial sekarang ini. Pemuda Pemudi harus ambil bagian memberi sumbangsih pemikiran dalam Pembangunan Bangsa / Negara dan siap mempertahankan Kedaulatan NKRI dari intervensi asing, menurutnya, Pemuda Pemudi telah Bersumpah pada tanggal 28 Oktober 1928 untuk bersatu  dalam satu bahasa dan satu dalam bingkai NKRI, jangan sampai menghianati Hari Sumpah Pemuda tersebut, tegasnya.

Pria asal Bima yang telah suskses menjadi pengusaha  dibidang Agro bisnis ini mengaku  bangga dengan karakter Pemuda Pemudi Indonesia yang masih memiliki rasa toleransi yang tinggi, dan memiliki semangat gotong royong, yang tidak dimiliki oleh Pemuda Pemudi Bangsa  lain. Lanjutnya, fenomena yang terjadi  belakangan ini kita dihadapkan pada persoalan-per­soal­a­n serius me­nyangkut ke­lang­sungan hidup berbangsa dan bernegara. Mulai dari mun­cul­nya aksi kekerasan masif karena kesalahan dalam menafsirkan demokrasi, euforia kultural karena ketidaktepatan memaknai­ otonomi, menjamur­nya nar­koba tiada henti-hentinya sampai tersebarnya hoax, yang ke­se­muanya dapat merusak ke­utuh­an Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), tutupnya. (LP NTB/ ADV/ Usman)