ABK yang selamat setelah 6 hari mengapung di laut |
Sumbawa, Lensa Post
NTB – Operasi
pencarian terhadap 7 anak buah kapal (ABK) KM Multi Prima 1 yang tenggelam di
sekitar Pulau Kapoposan Bali wilayah utara Pulau Sumbawa – NTB pada Kamis
(22/11/2018) akhirnya membuahkan hasil. Setelah beberapa hari pencarian,
akhirnya pada Rabu (28/11/2018) seorang ABK bernama Nahum Naibahas alias Riski
(26), berhasil ditemukan dan dievakuasi. Seperti dilansir (pulausumbawanews.net) Jumlah ABK KM Multi Prima 1 sebanyak 14
orang. Saat kejadian tenggelamnya kapal, 7 orang lainnya berhasil diselamatkan
saat itu juga. Sementara 7 lainnya hilang di laut. Sebelum ditemukan, Riski
sempat terombang – ambing selama enam hari di tengah laut. Sementara 6 korban
lainnya masih dalam pencarian. “Dengan informasi kemarin, bahwa salah satu
kapal asing Fisher Virgo berhasil menemukan satu orang korban, atas nama Riski.
Kapal Fisher Virgo kemudian menyerahkan korban ke KM Senja Persada yang
kebetulan lewat di sekitar lokasi kejadian. Dari mulai kejadian Kamis sore,
artinya sudah tujuh hari setelah kejadian baru satu orang korban yang
ditemukan,’’ terang – Koordinator Pos SAR Sumbawa – Suryaman kepada wartawa
Kamis (29/11/2018).
Sementara terhadap 6
orang lainnya belum ditemukan dan masih terus dilakukan pencarian, dengan
memperluas jangkauan. “Yang sisa 6 orang sampai sekarang belum ditemukan.
Sampai saat ini juga tetap diupayakan untuk dilakukan pencarian. Untuk lokasi
pencarian di wilayah Sumbawa, yakni di sekitar Pulau Kapoposan Bali, Pulau
Sadapur, Pulau Sakunci, Pulau Sapukat, Pulau Sailus, Pulau Moyo, Pulau Medang
dan sekitarnya,’’ bebernya. Di tempat yang sama, Kepala Stasiun Radio Pantai
Badas – Hasibuan mengaku terus melakukan pemantauan melalui jaringan radio,
untuk mendapatkan informasi terhadap 6 orang ABK lainnya yang masih hilang. Sementara
terhadap korban Riski yang sudah ditemukan, hasil komunikasi terakhir bersama
pihak kapal yang menyelamatkan, korban selamat sudah dievakuasi dari Kapal
Fisher Virgo ke KM Senja Persada yang berlayar dari Pulau Buru ke Gresik –
Surabaya. Saat ini Kapal tersebut bergerak menuju Pelabuhan Gresik. “Korban
dalam keadaan sehat, kondisi agak sedikit lemas karena sudah mengapung di
tengah laut berhari-hari, hanya dengan menggunakan life jacket.
Rencananya korban akan diturunkan di Pelabuhan Surabaya, lalu selanjutnya kapal
tersebut melanjutkan perjalanan ke Gresik untuk memuat semen,’’ pungkasnya.
(PSg)