Pro Kontra terkait Program Gubernur NTB, Akademisi UNW ikut Komentar

Kategori Berita

.

Pro Kontra terkait Program Gubernur NTB, Akademisi UNW ikut Komentar

Koran lensa pos
Minggu, 09 Desember 2018
Muhammad Zainul Pahmi, M.Pd - Tokoh NW
Mataram, Lensa Post NTB - Program Gubernur NTB Dr. Zulkiflimansyah, terkait pembangunan SDM yang sedari masa pencalonan sudah sering dilontarkan banyak menuai pro kontra dari Masyarakat dan Anggota Dewan, banyaknya Opini yang berkembang dimedia sosial membuat Akademisi Universitas Nahdlatul Wathan, Muhammad Zainul Pahmi, M.Pd ikut berkomentar, Pahmi mengatakan Program-program yang sudah mulai dijalankan terkait  pengiriman mahasiswa untuk studi ke luar negeri merupakan Gebrakan baru untuk kemajuan NTB, ia menilai program tersebut sebagai support pembangunan Indonesia ke ranah yang lebih maju. "Seharusnya kita dukung Pak Gubernur kita Pak Dr. Zul melaksanakan programnya untuk pembangunan SDM kita di NTB ini, kita harus fikirkan daerah ini untuk anak cucu kita, saya kira ini jangka panjang". Pungkasnya

Pahmi juga menilai Program-Program Gubernur NTB seharusnya menjadi contoh buat daerah lain karena berkesinambungan dengan program pusat, pasalnya saat ini pemerintah pusat sedang getol membangun Indonesia secara Fisik dengan Infrastrukturnya, daerah seharusnya membangun  Manusianya. "program Gubernur ini bisa jadi Contoh untuk Daerah lain, ini sejalan dengan program pembangunan infrastruktur pemerintah pusat, jika pusat membangun fisiknya seharusnya support daerah ya membangun SDMnya, saya fikir jika ini berjalan lancar, indonesia bisa menjadi negara yang kita dambakan". Tandasnya.

Saat ditanya tentang adanya Dewan Perwakilan Rakyat daerah yang kontra terhadap Program tersebut, menurut pahmi oknum yang dimaksud kurang membaca perkembangan dunia. Terkait beredarnya rumor tentang Negara Tujuan yang ditakutkan Masyarakat berimbas pada Idiologi Mahasiswa yang dikirim, pahmi menilai itu bukan ketakutan yang seharusnya ada ditubuh masyarakat. "jika memang ada anggota dewan yang menolak, mungkin dia kurang membaca perkembangan dunia, kita itu sangat jauah tertinggal, kalo ada juga masyarakat yang mengkhawatirkan idiologi seperti rumor yang berkembang saya fikir itu bukan ketakutan yang harus ada, kita dianjurkan untuk memahami semua idiologi namun menganutnya yang tentunya harus kita pilih " tegasnya. (TIM LENSA POST)