Ketua Forum Barisan Muda NTB, Abdul Syukur ST. |
Mataram, Koranlensapos.com— Ketua Forum Barisan
Muda Nusa Tenggara Barat (NTB), Abdul Syukur ST menyerukan rakyat Indonesia dan
Bumi Gora pada khususnya agar menerima apapun keputusan Mahkamah Konstitusi
(MK) berkaitan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU)/ Pilpres.
Menurutnya, keputusan MK bersifat final dan
mengikat, sesuai mekanisme hukum yang berlaku. Jadi selayaknya seluruh masyarakat
menerima. Apalagi sebagai warga negara yang baik harus taat hukum.
“Namanya sebuah pesta demokrasi ada yang menang dan
ada yang kalah. Itu hal yang biasa. Sudah saatnya kita bersatu kembali. Pesta demokrasi
sudah selesai, siapapun yang terpilih itulah pemimpin kita. Kita sudah saksikan
bersama prosesnya sudah sesuai mekanisme hukum yang ada,” katanya Rabu
(26/6/2019).
Dikatakan pria yang juga staf Majelis Ulama Indonesia
(MUI) ini, saat ini merupakan momentum yang tepat merekatkan komunikasi dan
hubungan antarumat. Karena sesungguhnya pesta demokrasi telah usai. Semuanya dari
awal telah sepakat menyerahkan mekanisme perselisihan hasil kepada MK. Sehingga
apapun putusan mahkamah itu harus diterima dengan lapang dada, layaknya seorang
ksatria.
“Sudah saatnya simpul-simpul yang terputus
direkatkan kembali. Kalau dari dalam saja kita pecah, kita gampang dijajah
bangsa lain. Kita harus menghilangkan ego dan memperbaiki hubungan silaturahmi,”
ujarnya.
Menurut pihaknya, masyarakat NTB juga tidak perlu
ke Jakarta menyikapi hasil keputusan MK berkaitan PHPU. Namun cukup menunggu di
daerah masing-masing. Demikian halnya, yang menang tidak perlu bereuforia
berlebihan. Pihak yang menang merangkul yang kalah, sedangkan pihak yang kalah
berlapang dada. “Ini demi kebaikan bersama. Sudah saatnya kita bersatu kembali,”
katanya. [TIM]