Komentar
Bima, Lensa Pos NTB - Kehilangan kabar Rika Satriawati (22), mahasiswi Universitas Padjajaran asal Desa Rupe Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima NTB yang tidak diketahui keberadaannya membuat pihak keluarga diliputi kegundahan.
Ayah Rika, Marwansyah yang dikonfirmasi media ini via ponselnya mengaku susah. Ia hanya berdoa kepada Allah SWT semoga putrinya tersebut dalam keadaan aman serta sehat walafiat dan segera menghubungi mereka untuk memberitahukan keberadaannya saat ini.
"Kepada adiknya (Fila) dia (Rika) memberitahukan bahwa posisinya ada di Jogja dan mengaku sedang ada masalah," kata Marwan seraya menambahkan bahwa Rika menelpon Fila itu pada hari Rabu tanggal 12 Juni 2019 pukul 08.00 pagi dan itu merupakan komunikasi terakhir karena setelah itu putus kontak hingga kini.
Marwan menuturkan ketika ditanya oleh adiknya (Fila) mengenai masalah yang dihadapinya, Rika tidak mau memberitahukannya dan berjanji akan memberitahukannya pada hari Minggu tanggal 16 Juni 2019.
"Janjinya mau diberitahukan masalah yang dihadapinya hari Minggu kemarin tapi kami tunggu-tunggu dia tidak menelpon sampai sekarang," kata Marwan dengan sedih.
Lebih lanjut anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bima yang bertugas di Kantor Camat Langgudu ini kilas balik kronologis awal keberangkatan putrinya Rika menuju ke Garut hingga terakhir mengaku berada di daerah Yogyakarta itu.
Sehari setelah Hari Raya Idul Fitri 1440 H, tepatnya hari Kamis tanggal 6 Juni 2019 pagi Rika menginformasikan akan berangkat ke rumah teman kuliahnya di Kabupaten Garut yang bernama Ira dan Winda. "Rika berada di Garut sampai tanggal 10 Juni atau 4 hari," tuturnya.
Pada hari Selasa tanggal 11 pagi, Rika mohon pamit untuk kembali ke tempat kostnya di Jatinangor (Kabupaten Sumedang) karena ingin ke kampus untuk menyelesaikan administrasi persiapannya wisuda.
Rika diantar oleh suaminya Winda ke Terminal Garut menggunakan sepeda motor. Dari Terminal Garut, Rika naik angkutan menuju Cileunyi (Bandung). "Sampai di Cileunyi dia memberitahukan kepada temannya (yang bernama) Nila bahwa dia sudah berada di Cileunyi setelah itu hilang kontak dengan Nila. Nila telpon Rika tapi Hpnya ndak aktif lagi. Ditunggu - tunggu oleh Nila sampai sore dia (Rika) belum sampai juga (di tempat kostnya)," tutur Marwan. (Berita sebelumnya setelah putus kontak dengan Rika, akhirnya pada hari Kamis,13 Juni 2019, Nila Sardi melaporkan kehilangan Rika Satriawati ke Polsek Jatinangor).
Pada Senin sore itu, Rika menelpon adiknya Fila agar memberitahukan ayahnya untuk mengirim uang Rp. 500 ribu. Oleh Marwan, sang ayah permintaan anaknya itu dituruti. Ia segera menemui tetangganya yang biasa melayani jasa pengiriman uang untuk mengirim kepada Rika sebagaimana biasanya selama ini. Namun tetangganya tersebut tidak berada di rumah karena sedang ada keperluan di Kota Bima. "Saya kasih tahu anaknya saja kalau bapaknya pulang nanti agar segera mengirim uang tersebut kepada Rika," tutur Marwan.
Pada Selasa pagi sekitar jam 8 Rika mengecek ke ATM ternyata uang belum masuk. Dicek lagi jam 14.00 uang juga belum masuk.
"Ternyata setelah saya tanya kembali (kepada tetangga) uang belum dikirim karena anaknya lupa memberitahukan ke bapaknya. Malam Rabu setelah Isya baru dikirim," kata Marwan.
Dilanjutkan Marwan keesokan harinya yakni Rabu pagi (12/6) sekitar pukul 08.00 Rika kembali menelpon adiknya dan tiba-tiba memberitahukan bahwa dirinya berada di Yogyakarta.
"Saya sekarang ada di Jogja tadi malam tidur di masjid. Saya ini lagi ada masalah," ujar Marwan menirukan pengakuan Rika kepada adiknya Fila.
Saat itu Rika belum mau mengungkapkan masalah yang ia hadapi karena menunggu saat yang tepat.
"Katanya mau memberitahukan hari Minggu kemarin (16/6) tapi ditunggu-tunggu sampai sekarang dia (Rika) belum menelpon," ucapnya mengakhiri. (AMIN)
(Pada pemberitaan sebelumnya menyebutkan bahwa Rika Satriawati adalah mahasiswi Program Magister Unpad. Ternyata setelah dikonfirmasi kepada ayahnya Marwansyah, Rika masih S1 Jurusan Biologi Unpad dan akan wisuda bulan ini. Pemberitaan ini sekaligus perbaikan atas kekeliruan pemberitaan sebelumnya).