Bima, Lensa Pos NTB - Badan Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Maria Donggomasa, minggu (4/7/2019) memfasilitasi pengembangan Porang di bawah tegakan hutan Sari/Sape oleh KTH Kemitraan Monggoromo.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala BKPH Maria Donggomasa, Ahyar HMA, S.Hut, bersama Kepala resort serta staf. Pada kesempatan tersebut dilakukan penanaman perdana budidaya tanaman Porang (dalam bahasa Bima biasa disebut Maja Kadi).
Kepala BKPH Maria Donggomasa, Ahyar HMA, S.Hut menjelaskan kegiatan Budidaya porang dibawah tegakan hutan ini merupakan salah satu bentuk dari kegiatan Kemitraan Kehutanan yg dilakukan oleh KTH Monggoromo yg dipayungi dengan Nota Kesepakatan Kemitraan antara Kepala BKPH Maria Donggomasa dgn Ketua KTH Monggoromo.
Porang menjadi salah satu komiditi pilihan yang akan dikembangkan oleh KTH Monggoromo. Tanaman yang satu ini sekarang telah menjadi tanaman yang banyak dicari oleh industri makanan khususnya yang bergerak di bidang industri hidrocolloid, dulu tanaman ini dianggap sebgai tanaman yang tidak ada gunanya, tumbuh di kebun bahkan di Jawa khususnya Jawa Tengah tanaman ini disebut sebagai tanaman makanan ular.
Lanjut Ahyar, saat ini ceritanya lain, porang banyak dicari dan dibudidayakan karena mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Hasil olahan Porang (iles-iles) adalah tepung konjac yang sangat berguna untuk beberapa industri di antranya industri pembuatan jelly, kulit kapsul, perekat dalam pembuatan kertas dan lain-lain.
Dari segi prospek dan pasar, permintaan umbi porang di pasar/industri saat ini cukup tinggi. Ada 5 industri yang mengolah porang menjadi chip atau keripik porang dan tepung porang. Diantaranya CV. Agro Alam Raya, PT ALGALINDO, PT AMBIKO dll. Kebutuhan ke- 5 industri porang tersebut diperkirakan sekitar 4.400 ton chip/tahun.
Selain industri tersebut juga ada industri BUMN, yaitu Pabrik Penepungan Porang di Pare-Kediri (di bawah Kesatuan Bisnis Mandiri Agroforestry milik Perum Perhutani Unit II Jawa Timur) dengan kapasitas 15 ton umbi porang per hari.
Dengan adanya penghasilan dari usaha tanaman bawah tegakan ini, akan memberi efek perlindungan bagi sumber daya hutan (pohon/tegakan) yang ada.
Dengan adanya penghasilan dari usaha tanaman bawah tegakan ini, akan memberi efek perlindungan bagi sumber daya hutan (pohon/tegakan) yang ada.
Dengan kata lain dapat meminimalisir perambahan/pembalakan kawasan hutan, dan masyarkaat dapat hidup sejahtera.
Pada areal kemitraan KTH Monggoromo saat ini telah ditanami Kopi (38 org anggota) dan Porang, jelas Ahyar.
Pada areal kemitraan KTH Monggoromo saat ini telah ditanami Kopi (38 org anggota) dan Porang, jelas Ahyar.
Menurut Hamsin, salah satu pengurus KTH Monggoromo, Benih porang saat ini bersumber dari Pasuruan Jawa Timur. Hamsin juga sangat berharap agar BKPH Maria Donggomasa bisa terus memberi dukungan dan motivasi dalam pengembangan porang di kelompoknya. Ikut hadir dalam kegiatan ini Kelompok Tani Hutan (KTH) mitra KPH MDM dari desa dan kecamatan lain. (TIM)