Oleh: Muh. Fiqriawansyah |
OPINI : Selamat hari “Sumpah Pemuda” tanggal 28 Oktober 2019, tepat 91 tahun yang lalu, bangsa Indonesia memperingati Hari “Sumpah Pemuda”, sebuah ikrar yang sungguh sangat monumental bagi sejarah panjang bangsa ini, karena 19 tahun kemudian, tepat pada tanggal 17 Agustus 1945, kemerdekaan negara Republik Indonesia diproklamirkan oleh dua pemuda hebat, Soekarno dan Mohammad Hatta, sebagai tanda bahwa bangsa Indonesia mampu mengusir kaum penjajah dari rahim ibu pertiwi.
Siapa yang berperan besar mengusir penjajah dari bumi Indonesia? Tiada lain adalah para pemuda pemberani yang rela berkorban harta dan nyawa demi tegaknya negara kesatuan Republik Indonesia. Nama-nama seperti Soekarno, Hatta, Sutan Syahrir, Tan Malaka dan jutaan pemuda lainnya adalah penghias sejarah kemerdekaan Indonesia yang sudah tidak asing lagi bagi kita yang saat ini tengah menikmati buah kemerdekaan yang pemuda tanam di masa lampau.
Di era modern saat ini, peristiwa Sumpah Pemuda jangan hanya dikenang, dan diperingati secara seremonial saja, tetapi bagaimana semangat “Sumpah Pemuda” masa lalu bisa menginspirasi kaum pemuda masa kini untuk terus melanjutkan perjuangan mereka, bukan lagi perjuangan mengangkat bambu runcing dan senjata, tetapi perjuangan mengambil peran guna memberikan kontribusi masif dalam pembangunan di segala lini kehidupan.
Bangsa ini butuh pemimpin muda nan energik, tegas tapi tidak brutal, keras tapi tidak kasar, berani tapi tidak otoriter, membungkuk pada nasib rakyat tapi harus membusungkan dada melawan “penjajah” model masa kini. Mengajak rakyat untuk selalu taubatan nasuha karena yang namanya manusia pasti tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Manusia tidak memiliki kesempurnaan, kita hanyalah gudangnya ketidaksempurnaan, sehingga kewajiban bagi kita untuk saling mengingatkan, saling merangkul bukan saling menjatuhkan. Meski sudah tidak muda lagi, mari kita sama-sama menyemangat, berteriak lantang, JAYALAH PEMUDA….!
Jakarta 28_10_2019/05:30