Komentar
Dompu, Lensa Pos NTB - Masif, itulah kata yang paling tepat untuk melukiskan aksi perambahan dan pembakaran hutan oleh oknum-oknum masyarakat di berbagai wilayah di Kabupaten Dompu saat ini untuk.digunakan sebagai areal penanaman jagung.
Tak mengherankan bila di gunung-gunung terlihat gumpalan-gumpalan asap yang membubung tinggi ke angkasa akibat pembakaran hutan.
Doro ma kola alias gunung yang gundul sudah menjadi pemandangan biasa dalam perjalanan ke arah manapun di daerah bermotto Nggahi Rawi Pahu ini.
Menyikapi persoalan di atas, salah satu anggota DPRD Kabupaten Dompu, Ir. Irfan yang ditemui media ini di ruang kerjanya beberapa waktu lalu mengimbau kepada masyarakat agar jangan merambah kawasan hutan tutupan negara.
"Kami mengimbau kepada masyarakat kalau itu kawasan hutan tutupan negara jangan dirambah untuk dijadikan areal penanaman jagung," imbaunya.
Politisi yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Daerah Pemilihan (Dapil) IV ini mengatakan program jagung silakan dijalankan oleh masyarakat karena sudah dirasakan hasilnya tetapi ia menegaskan agar masyarakat tidak menabrak peraturan pemerintah tentang kehutanan yang melarang tegas untuk menyentuh kawasan hutan.
"Kami berharap masyarakat taat pada aturan karena hutan itu untuk kehidupan kita semua. Kalau hutan gundul kita semua yang rugi. Kalau datang hujan langsung terjadi banjir dan juga risiko tanah longsor," tandasnya. (AMIN).