Kegiatan Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan bagi pasutri petani tanaman pangan di Kabupaten Dompu selama dua hari (7-8 Maret 2023) yang dilaksanakan atas kerja sama antara Distanbun Kabupaten Dompu dan Pusluhtan Kementan RI
Dompu, koranlensapos.com - Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu bekerja sama dengan Pusat Penyuluh Pertanian (Pusluhtan) Kementerian Pertanian Republik Indonesia menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan (PLEK) tahun 2023.
Kegiatan itu telah sukses digelar pada hari Selasa dan Rabu (7-8 Maret 2023).
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu, Muhammad Syahroni menyebutkan kegiatan pelatihan dilaksanakan secara serentak di 6 (enam) lokasi yang berada dalam 4 (empat) Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan.
"Kegiatan PLEK dilaksanakan di enam lokasi yang berada di 4 kecamatan, yaitu di Desa Tembalae dan Ranggo di Kecamatan Pajo, Desa Malaju Kecamatan Kilo, Desa Kempo Kecanatan Kempo, serta Desa Nangakara dan Desa Pekat di Kecamatan Pekat," sebutnya.
Menariknya, lanjut Syahroni, peserta pelatihan yang berjumlah 240 orang itu merupakan pasangan suami istri (120 pasutri).
"240 orang yang menjadi peserta pelatihan PLEK adalah berasal dari 120 rumah tangga petani Program IPDMIP
(Integrated Participatory Development and Management Irrigation Program)
di Kabupaten Dompu," jelasnya.
IPDMIP merupakan program pemerintah di bidang irigasi yang bertujuan untuk mencapai keberlanjutan sistem irigasi, baik sistem irigasi kewenangan pusat, kewenangan provinsi maupun kewenangan kabupaten.
Materi pelatihan PLEK langsung diberikan oleh para narasumber dari Pusluhtan Kementan RI selaku Widyaiswara.
Dijelaskan Kadistanbun, PLEK merupakan pelatihan yang bertujuan untuk menguatkan pembiayaan dan pengelolaan keuangan terkait kredit usaha rakyat (KUR), asuransi pertanian serta layanan keuangan lainnya yang dapat diakses oleh kelompok tani dalam mengembangkan usahanya.
Kenapa harus pasangan suami istri ?
"Karena fokus PLEK adalah rumah tangga petani agar mampu melakukan catatan keuangannya terutama terkait dengan kegiatan usaha tani maupun usaha lain dalam rmah tangga yang akhirnya nanti bisa mengetahui apakah usaha yg dilakukan untung atau rugi," papar mantan Sekretaris Bappeda dan Litbang Kabupaten Dompu ini.
Menurutnya perlunya mengundang pasangan suami istri agar ada keterbukaan antara keduanya, terkait sumber pendapatan dan pengeluaran, sehingga dapat terdokumentasi lewat catatan pendapatan dan pengeluaran.
"Didasarkan karena hal itulah sehingga edukasi dan literasi keuangan ini harus diikuti pasangan suami istri," pungkasnya. (emo).