Dompu, koranlensapos.com - Kabupaten Dompu adalah salah satu kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan jumlah penduduk dominan bermata pencaharian utama di sektor pertanian.
Pertanian menjadi penopang utama perekonomian di Kabupaten Dompu.
Artinya keberhasilan di sektor pertanian sangat mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut.
Saat ini proses budi daya pertanian di Indonesia sedang dikhawatirkan dengan adanya fenomena Elnino.
Hal ini tentu dapat menyebabkan kekeringan berkepanjangan dan dapat mengurangi ketersediaan air untuk pertanian.
Dengan kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Dompu telah mempersiapkan dan melakukan langkah-langkah antisipatif, baik dengan mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur, sarana prasarana pengairan, maupun menyarankan ke masyarakat petani untuk menggunakan varietas yang tahan akan kekeringan dan berumur pendek.
Wakil Bupati Dompu, H. Syahrul Parsan, ST., MT mengungkapkan adanya gangguan fenomena el nino tidak akan terlalu berdampak pada ketahanan pangan di Kabupaten Dompu.
Hal itu dapat dilihat dari perbandingan antara ketersediaan pangan (beras) dengan kebutuhan konsumsi masyarakat Kabupaten Dompu.
Disebutnya realisasi tanam komoditas padi di Kabupaten Dompu sampai bulan Agustus 2023 sebesar 29.021 Hektare.
"Jika asumsi produktivitas 6 ton per hektare, maka akan didapatkan gambaran produksi padi sebesar 174.126 ton," jelas Wabup yang berlatar belakang teknokrat di bidang pengairan itu.
Lebih lanjut diterangkan Wabup, dari produksi padi tersebut, setelah dikurangi kebutuhan yang lain maka diperkirakan akan menghasilkan produksi beras sebesar 90.190 ton untuk kebutuhan konsumsi masyarakat Dompu.
"Jumlah penduduk Dompu sebanyak 238.201 jiwa dengan asumsi kebutuhan per kapita sebesar 135 kg per kapita per tahun maka kebutuhan konsumsi masyarakat Kabupaten Dompu dalam setahun adalah sebesar 32.157 ton. Sehingga dapat disimpulkan kendati akan ada ancaman el nino, namun relatif tidak akan mengganggu ketersediaan pangan di Kabupaten Dompu. Bahkan kondisi pangan masih surplus 58.033 ton," urai Wabup.
Wabup menjelaskan padi merupakan salah satu produk unggulan di Kabupaten Dompu sesuai drngan visi Dompu MASHUR (Mandiri Sejahtera Unggul dan Religius) dengan program JARAPASAKA (Jagung Porang Padi Sapi daj Ikan). Saat ini di Musim Kemarau pun masih ada areal pesawahan yang akan melakukan pemanenan padi. Ada pula yang sudah memanen. Di areal pesawahan yang sudah dilakukan pemanenan, dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menggembalakan hewan ternaknya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu, Muhammad Syahroni, SP,. MM mengemukakan surplus beras di Kabupaten Dompu mendapat apresiasi dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Karena itu pihak KEMENTAN RI memberikan kepercayaan kepada Pemda Dompu untuk menyampaikan testimoni dari pimpinan daerah terkait keadaan surplus pangan ini.
"Dan video testimoni ini akan digunakan sebagai bahan publikasi pada portal KEMENTAN RI," ungkap Syahroni. (emo/adv).
.