Spektakuler, YGB - IGI Sukses Selenggarakan TPN XI di Dompu, Peserta Membeludak dan Antusias Ikuti Kegiatan Hingga Sore

Kategori Berita

.

Spektakuler, YGB - IGI Sukses Selenggarakan TPN XI di Dompu, Peserta Membeludak dan Antusias Ikuti Kegiatan Hingga Sore

Koran lensa pos
Minggu, 14 Juli 2024
Wakil Bupati Dompu, H. Syahrul Parsan foto bersama dengan para narasumber dan peserta TPN XI usai Acara Pembukaan di Aula Pendopo Bupati Dompu, Sabtu (13/7/2024)

Koranlensapos.com - Yayasan Guru Belajar (YGB) bekerja sama dengan Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Dompu sukses menggelar Temu Pendidik Nasional (TPN) XI. 

Kegiatan yang berlangsung di Aula Pendopo Bupati Dompu pada hari Sabtu (13/7/2024) itu berlangsung spektakuler. Ratusan guru yang menjadi peserta membeludak memenuhi ruangan besar itu. 

Rangkaian acaranya juga dikemas apik dan menarik sehingga membuat para peserta sangat antusias mengikuti pembekalan-pembekalan berharga itu hingga pukul 17.00 Wita. Rangkaian kegiatan berupa Talkshow Pendidikan dan Kurikulum, Kelas Pendidik dan Kelas Penggerak. Juga diselingi dengan tampilan acara-acara hiburan yang tak kalah mengasyikkan dari para pelajar. berupa tarian tradisional, puisi dan aneka pagelaran seni budaya Dompu. Antara lain tarian Mbaju ra Mbedi yang dipersembahkan beberapa siswi SMPN 1 Woja yang tergabung dalam Sanggar Umandai Dompu. Ada pula penyerahan bea siswa kepada sejumlah peserta didik.

Acara Pembukaan TPN XI di Aula Pendopo Bupati Dompu, Sabtu (13/7/2024)

Terlihat hadir pada acara Pembukaan Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Dompu, H. Rifaid, M. Pd, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Dompu, H. Syamsul H. Ilyas, M. Si, H. Bambang Hermanto, M. BA (mantan Ketua IGI Dompu) dan sejumlah tamu undangan lainnya.

Para tamu undangan yang hadir saat Pembukaan TPN XI di Aula Pendopo Bupati Dompu, Sabtu (13/7/2024)

Talk Show Pendidikan dan Kurikulum menghadirkan dua narasumber yakni Ketua STKIP YAPIS Dompu Dr. Dodo Kurniawan, dan Pengembang Kurikulum Ahli Madya pada Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, BAKAP, Kemendikbudristek Dr. Baharudin.

Adapun Kelas Penggerak menampilkan tiga narasumber, yakni Kmas Ardani Amalsyah (Direktur YPAD), Lila Nursusilawati (Ketua Kombel SMAN 2 Kilo), dan Amarhadi (Kepala SMAN 2 Kilo).

Demikian pula Kelas Pendidik diisi tiga narasumber yaitu Karyani (Kepala SMPN 5 Satu Atap Pekat), Muh. Elyas Prabowo (Kepala SDN 17 Manggelewa), dan Agus Supriadi (Guru SMAN 1 Manggelewa).

Ketua IGI Kabupaten Dompu, Ida Faridah mengemukakan Temu Pendidik Nusantara (TPN) XI hadir sebagai forum tahunan. Pada tahun ini diselenggarakan oleh Ikatan Guru Indonesia (IGI) Daerah Kabupaten Dompu bekerja sama dengan Yayasan Guru Belajar dengan tema "Pemimpin Pendidikan Berdaya".  

Antusiasme ratusan guru sebagai peserta TPN XI di Aula Pendopo Bupati Dompu, Sabtu (13/7/2024)


Disebutnya dari 110 peserta yang telah mendaftar, Dompu terpilih menjadi salah satu daerah penyelenggara TPN XI pada level 1 target 50 peserta dengan tiga kegiatan unggulan yaitu Talk Show, Kelas Penggerak, dan Kelas Pendidik.

Sebagai organisasi yang mengedepankan peningkatan kompetensi guru dan kualitas Pendidikan di Indonesia khususnya di Kabupaten Dompu, maka IGI Dompu dengan sangat antusias mengambil peran sebagai penyelenggara kegiatan TPN XI di Kabupaten Dompu.

Ketua IGI Dompu, Ida Faridah saat menyampaikan laporan pelaksanaan TPN XI 


"Ini adalah kegiatan TPN perdana untuk IGI Dompu. Alhamdulillah kami mampu menghadirkan 400 peserta, jauh di atas ekspektasi," ujarnya.

Ida mengaku awalnya deg-degan. Karena ini hal baru, segala kekhawatiran muncul. Ada rasa khawatir apakah guru mau hadir, apalagi dengan segala keterbatasan IGI terutama anggaran, karena IGI adalah organisasi yang non iuran. Hanya mendaftar dengan 50 ribu untuk seumur hidup, itupun masuk ke Kas Wilayah.  

"Dengan penuh keyakinan saya Bismillah, niatkan untuk kebaikan, Allah akan membantu. Saya berusaha untuk memaksimalkan segala potensi, kolaborasi dengan segala lini, Kolaborasi panitia yang solid. Alhamdulillah dengan adanya solidaritas panitia yang luar biasa, sejak terbentuk bulan Februari. Mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran, berkolaborasi dengan saya membantu persiapan kegiatan TPN," ungkapnya mengapresiasi kinerja rekan-rekannya.

Ketua IGI lagi-lagi mengapresiasi setiap divisi yang semangat bekerja dan saling berkoordinasi dengan TIM YGB melalui Zoom setiap minggu untuk melaporkan perkembangan persiapan TPN.

"Di saat guru libur kami menikmati liburan dengan persiapan TPN. Hari ini kami kita bisa kumpul bersama 400-an guru-guru hebat. Saya mengucapkan terima kasih kepada guru-guru hebat Dompu yang penuh semangat dan antusias untuk meningkatkan kualitas diri sehingga mampu menjadi pendidik yang membawa perubahan lebih baik di dunia Pendidikan," ucapnya dengan tatapan berbinar-binar sebagai tanda kebahagiaan yang tiada terlukiskan dengan kata-kata.  

Ida mengilustrasikan kolaborasi dan soliditas bersama rekan-rekannya ibarat harmoni musik yang indah. Bisa dinikmati akibat kumpulan bunyi yang berbeda. Mereka saling bersinergi, kompak, saling melengkapi, saling memberdayakan satu sama lain.

"Tidak ada yang istimewa, kami hanyalah sekumpulan orang sederhana yang memiliki visi yang sama, berusaha berbuat untuk kemajuan pendidikan di Bumi Nggahi rawi Pahu. Inilah Kami terdiri dari 13 orang
Ketua Organisasi saya sendiri Koordinator TPN Usman (Guru SDN 12 Pekat)," ucapnya lagi.


Lebih lanjut Ketua IGI Dompu mengemukakan kegiatan TPN ini bertujuan untuk membangun kolaborasi antar pendidik dan mewujudkan transformasi Pendidikan yang lebih berkualitas ke depannya.


Selanjutnya Ketua IGI Dompu mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi terhadap terselenggaranya TPN ini.

"Berkat kolaborasi dengan semua pihak, kegiatan TPN hari ini jadi luar biasa. Mulai dari Pemerintah daerah Bapak Bupati Dompu, yang telah memberikan dukungan penuh serta bantuannya buat IGI Dompu. Suatu kehormatan bagi kami kegiatan TPN ini di  Aula Pandopo Bupati," ucap putri almarhum H. Mansyur (tokoh pendidikan asal Sambori Bima) itu.

Terima kasih juga disampaikan atas dukungan seluruh asset pendidikan mulai dari pusat, yakni Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran BSKAP (Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan) Kemendikbudristek yang telah menfasiltasi narasumber Talkshow untuk TPN XI Dompu. Juga kepada Yayasan Guru Belajar yang mempunyai Program TPN yang menjadi forum tahunan guru sebagai ruang untuk belajar dan berbagi praktik bagi para guru.

"Terima kasih pula kepada
Kepala Dinas DIKPORA Kabupaten Dompu, PP, PW, PD Dompu Ikatan Guru Indonesia, juga para Sponsor kegiatan TPN. Mulai dari Ketua DPRD Dompu, Anggota DPRD dari Partai PKS, STKIP YAPIS DOMPU, PT. STM, IM3, Bank NTB Syariah Dompu, juga dukungan seluruh pengawas sekolah, kepala sekolah, Dosen, mahasiswa serta seluruh bapak/ ibu guru yang menjadi peserta TPN XI di Dompu," sebutnya.


Diterangkan Ida, untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan khususnya di Kabupaten Dompu, sebagai langkah tindak lanjut dari kegiatan TPN tersebut, IGI Dompu telah menyusun rencana-rencana kegiatan unggulan yang akan dilaksanakan hingga akhir tahun 2024 yaitu Pelatihan Pemanfaatan Multi Media Pembelajaran Interaktif , Pelatihan Sagusava (Satu Guru Satu Canva), dan Lomba Desain pembelajaran kreatif dan inovatif dalam rangka HGN di bulan November 2024. 

"Kegiatan-kegiatan tersebut Insya Allah akan terlaksana atas support PT STM, untuk itu saya mengharapkan antusias seluruh asset yang menjadi modal  dunia pendidikan khususnya di Kabupaten Dompu agar ikut berpartisipasi aktif karena seiring waktu berjalan, dunia pendidikan akan selaras dengan kemajuan zaman, jika bukan kita yang berperan aktif, siapa lagi?," ulasnya.

Sebagai salah satu modal manusia dalam dunia pendidikan, lanjutnya, sebagai pendidik patut memiliki kesadaran diri untuk terus belajar, terus sadar bahwa siswa yang dididik bukan hanya untuk hari ini, melainkan didikan yang diberikan adalah didikan hingga akhir hayatnya.

"Dengan begitu siswa yang kita cita-citakan merdeka dan selamat akan terwujud," ujarnya.

Memungkasi sambutannya, Ida menyampaikan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh IGI ke depan adalah dalam rangka untuk mewujudkan  Program Dompu MASHUR yakni Unggul dalam memajukan Pendidikan di Dompu. 

"Untuk itu, IGI Dompu berharap agar Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu dapat selalu memberikan dukungan sehingga IGI Dompu mampu mengajak Guru-guru di Kabupaten Dompu untuk terus bergerak meningkatkan kompetensi dan bertransformasi menjadi lebih baik," harapnya.

Wakil Bupati Dompu. H. Syahrul Parsan saat membuka TPN XI di Aula Pendopo, Sabtu (13/7/2024)


Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Dompu, H. Syahrul Parsan menjelaskan Program Temu Pendidikan Nusantara merupakan ajang bertemunya para insan pendidik. Program ini memberikan kesempatan mereka untuk bisa berbagi praktik baik dalam kegiatan proses belajar mengajar. 

"Banyak ide dan hal baru yang didapatkan setelah mengikuti program ini," ucapnya.


Dikatakan Wabup, menjadi guru bukan sekadar profesi. Menjadi guru adalah pengabdian dan sebuah kebanggaan.

"Mari jadi guru yang dicintai oleh murid-muridnya," ajak Wabup yang berlatar belakang magister teknik dan juga pernah menjadi dosen di jurusan teknik itu.

Dikemukakan Wabup, para siswa selain membutuhkan ilmu dan materi, mereka juga membutuhkan cinta dan kasih sayang, baik itu dari orang tua di rumah, maupun dari para guru di sekolah.

"Oleh karena itu saya mengajak para guru dari jenjang TK, SD, SMP dan SMA/SMK/MA dan SLB untuk senantiasa memberikan perhatian kepada murid-muridnya. Anak-anak kita yang dibutuhkan tidak hanya ilmu dan materi, mereka juga sangat butuh perhatian dan kasih sayang dari orang tua dan juga para gurunya, jadi mari kita penuhi kebutuhannya, agar anak-anak kita bisa tumbuh dengan dan berkembang dengan bahagia," ajaknya pula.

Wabup kemudian berharap dengan acara Temu Pendidik Nusantara yang diinisiasi oleh Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Dompu ini merupakan ajang para guru dan para pendidik untuk saling bertemu dan saling berkonsultasi antar sesama tenaga pendidik untuk menggasilkan ide dan metode baru dalam mengajar.

Atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu, Wabup 
menyambut dan mendukung inisiatif IGI Dompu dalam menyelenggarakan kegiatan Temu Pendidik Nusantara (TPN) XI di Kabupaten Dompu, karena dari 110 peserta yang telah mendaftar, Dompu terpilih menjadi salah satu daerah penyelenggara TPN XI..

"Untuk itu, saya mengajak guru-guru yang hadir pada hari ini untuk pertisipasi aktif mengembangkan kompetensi sebagai pendidik dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di Kabupeten Dompu. Saya juga patut bangga karena melalui kegiatan ini, para kepala sekolah, guru, dosen, maupun mahasiswa di Kabupaten Dompu dapat melakukan kolaborasi dan mewujudkan transformasi pendidikan yang lebih baik, hingga nantinya lewat pendidikan yang baik menjadikan daerah yang kita cintai bersama ini menjadi kabupaten yang Mashur (Mandiri, Sejahtera, Unggul dan Religius).
Wabup kemudian berharap dari ratusan guru yang hadir ada perwakilan guru dari Kabupaten Dompu yang diundang ke Jakarta untuk bertemu 10.000 guru se-Indonesia mengikuti Acara Puncak Temu Pendidik Nusantara (TPN) XI yang akan dilaksanakan pada tanggal 2-3 November di Jakarta.

Dr Dodo Kurniawan saat mengisi acara Twlk Show Pendidikan dan Kurikulum menguraikan bahwa secara makro untuk memajukan negara dan daerah diperlukan adanya SDM yang berkualitas. SDM yang berkualitas tercipta dari Pendidikan mulai dari TK - Perguruan Tinggi.

Disebutnya kualitas SDM guru sangat ditentukan oleh kualitas Kampus Keguruan.

"Kami STKIP YAPIS Dompu siap mencetak guru-guru yang Unggul, Berkarakter dan Berdaya saing sesuai Visi kami," ujarnya sembari menyebut STKIP YAPIS Dompu telah mendapat sertifikasi akreditasi B (Baik Sekali) dari Kemendikbudristek RI.

Dr. Dodo mengatakan pihaknya akan terus menjalin kerja sama dengan sekolah-sekolah untuk  meningkatkan kompetensi guru melalui skema penelitian dan pengabdian masyarakat, baik lewat hibah Kemdikbudristek maupun Dana Mandiri Kampus.

Sedangkan Dr. Baharudin dari Kemendikbudristek memaparkan tentang poin-poin kebijakan Kurikulum Merdeka. 

"Merdeka Belajar ingin mewujudkan sekolah yang kita cita-citakan, yaitu sekolah yang menumbuhkan kompetensi dan karakter semua murid untuk menjadi pelajar sepanjang hayat dengan nilai-nilai Pancasila," paparnya.

Dikatakannya, Kurikulum Merdeka adalah salah satu alat bantu utama untuk melakukan transformasi pendidikan dan mewujudkan sekolah yang berkualitas. Kurikulum Merdeka memudahkan guru dan kepala sekolah meningkatkan kualitas pembelajaran dan indikator lain yang diukur dalam Asesmen Nasional/Rapor Pendidikan, akreditasi sekolah/ madrasah, serta Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan.

Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada kepala satuan Pendidikan Menyusun kurikulum satuan Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristiknya masing-masing. Kurikulum Merdeka memberikan keleluasan kepada Guru untuk merancang pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik. 

"Dengan fokus pada materi esensial dan struktur yang fleksibel, Kurikulum Merdeka memudahkan guru melakukan pembelajaran terdiferensiasi, mengasah bakat dan minat, serta menumbuhkan karakter murid secara lebih menyeluruh," urai mantan dosen di STAI dan STKIP Al Amin Dompu itu.

Lebih lanjut Dr. Baharudin menerangkan dkungan Kemendikbudristek untuk membantu guru dan sekolah belajar menerapkan Kurikulum Merdeka, antara lain Platform Merdeka Mengajat (PMM) menyediakan perangkat ajar Kurikulum Merdeka. Ini mencakup buku teks, buku bacaan, contoh kurikulum sekolah, contoh modul, dan instrumen asesmen kelas yang terus disempurnakan secara berkala. 

PMM juga menyediakan modul agar semua guru bisa mendapat materi pelatihan yang berkualitas, misalnya tentang Makna Kurikulum dalam Pendidikan, dan Struktur Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka; 

PMM juga mendukung sekolah membentuk komunitas belajar secara luring maupun daring, menghubungkan sekolah dengan narasumber praktik baik dari sekolah lain.

PMM memungkinkan guru belajar dari inovasi/contoh praktik baik yang sudah diterapkan oleh guru lain. Program Guru Penggerak, Sekolah Penggerak, dan SMK PK melatih guru dan kepala sekolah untuk menerapkan menjadi narasumber praktik baik Kurikulum Merdeka.

Kemendikbudristek juga melakukan berbagai pelatihan yang lebih spesifik, termasuk untuk guru informatika, guru bahasa Inggris, guru PJOK, guru PAUD, dan guru pendidikan inklusi. 

Mantan Wakasek Kurikulum SMAN 1 Manggelewa ini menegaskan Kurikulum Merdeka tidak hanya bisa diterapkan dengan baik oleh sekolah yang memiliki fasilitas lengkap atau di daerah perkotaan melalui program Awan Penggerak yang memudahkan guru di daerah yang tidak memiliki koneksi internet stabil untuk mengakses perangkat ajar dan modul pelatihan di PMM secara offline (luar jaringan). Lebih dari 15 juta eksemplar (716 judul) buku bacaan berjenjang yang menarik telah disusun dan dikirim ke lebih dari 5.900 PAUD dan lebih dari 14.500 SD di daerah tertinggal, disertai dengan pelatihan untuk mengelola buku dan menggunakannya dalam pembelajaran. 

Publik juga dapat mengakses dan mengunduh berbagai buku bacaan bermutu melalui buku.kemdikbud.go.id; Program Guru Penggerak telah berjalan dari angkatan 1 sampai dengan angkatan 9 dan telah menjangkau 502 kab/kota di 38 provinsi di Indonesia, termasuk 1.792 guru di daerah khusus/intensif/3T.

"Dalam Implementasi kurikulum merdeka diharapkan setiap komponen berperan aktif sehingga tujuan mewujudkan Profil Pelajar Pancasila bisa tercapai," ulasnya.

Usai pemaparan dari kedua pemateri, dalam acara talkshow Pemdidikan dan Kurikulum yang dipandu moderator Ida Faridah (Ketua IGI Dompu) itu juga dibuka sesi tanya jawab.

Acara dilanjutkan dengan Kelas Penggerak dan Kelas Pendidik dengan narasumber sebagaimana disebutkan di atas. Kegiatan itu berlangsung hingga pukul 17.00 Wita. (emo).