Dilanjutkan Yusuf, debat publik ini, mengusung grandtema "Menuju Dompu Manggini, Manggari, Mataroa". Sedangkan subtema, yakni Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Bumi Nggahi Rawi Pahu dan Perbaikan Kualitas Pelayanan Publik.
Disebutnya dalam debat pertama, difokuskan membahas 4 tema yaitu Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, Industri dan Pelayanan Publik, Keuangan dan Investasi Perdagangan, kemudian Pendidikan dan Sosial Kebudayaan. Sedangkan debat tahap dua membahas tema tentang Korupsi, Narkoba dan Penegakan Supremasi Hukum. Infrastruktur, Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial. Energi dan Pangan, Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
Mengenai teknis pelaksanaannya seperti debat secara Nasional, yaitu ada 6 segmen. Segmen pertama diawali dengan pembukaan, pembacaan tata tertib, penyampaian visi misi singkat dari Paslon. Kedua, pendalaman visi misi dan program yang ditawarkan paslon. “Pertanyaan pertanyaan di segmen kedua ini berdasarkan visi misi dan program yang diajukan para paslon pada saat pencalonan. Itu teknisnya. Nanti paslon memilih salah satu pertanyaan yang ada dalam amplop seperti debat debat yang kita saksikan di TV dan paslon akan diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan,” jelasnya lagi.
Pada segmen ketiga dan keempat, itu sama dengan segmen kedua. Namun, di segmen kelima akan ada sesi Paslon saling bertanya (Paslon 1 bertanya pada palon 2, begitu juga sebaliknya). “Segmen keenam, itu akan ada closing statement atau pertanyaan terakhir untuk menutup debat,” terangnya lagi.
Disebutnya KPU Dompu telah memilih Reporter Trans7 Surabaya untuk menjadi moderator debat tahap pertama dan kedua. Alasan memilih reporter ini, karena yang bersangkutan sudah berpengalaman.
"Reporter ini pernah beberapa kali menjadi moderator debat, termasuk Pilkada terakhir di Kabupaten Sumbawa,” katanya.
Selain itu, mengenai desain ruangan dan ketersediaan fasilitas serta lainnya dalam kegiatan debat, KPU Dompu menggunakan Jasa Event Organizer (EO) dari Sumbawa. Alasannya, selain berpengalaman, juga memiliki crew dari Kabupaten Dompu. “Artinya mengenai itu akan menjadi tugas EO,” katanya lagi.
Sedangkan untuk penyiaran langsung (publikasi) menggunakam jasa TVRI.
"Dari 10 kabupaten, kota yang berada di NTB, 9 kabupaten, kota, plus provinsi, sepakat menggunakan jasa TVRI. Alasannya, memilih saluran televisi tersebut karena sekarang banyak orang yang menonton TVRI. Apalagi, di NTB ini yang memiliki kelengkapan alat yakni TVRI. “Selain TVRI, kami juga akan melakukan live streaming melalui channel youtube dan medsos KPU Dompu,” jelasnya lagi," pungkasnya. (emo).