Jadi Narsum Diskusi Publik Milad Kohati ke-58, Ini Poin-Poin Paparan Ketua Bawaslu Dompu

Kategori Berita

.

Jadi Narsum Diskusi Publik Milad Kohati ke-58, Ini Poin-Poin Paparan Ketua Bawaslu Dompu

Koran lensa pos
Selasa, 08 Oktober 2024


Ketua Bawaslu Kabupaten Dompu, Swastari saat menyampaikan materi pada acara Diskusi Publik dalam rangka Milad Kohati ke-58 dengan tema "Upaya Meningkatkan Partisipasi Perempuan di Dalam Dunia Politik berlangsung di Gedung PKK Kabupaten Dompu, Sabtu (05/10/2024)


Koranlensapos.com -  Ketua Bawaslu Kabupaten Dompu, Swatari menjadi Narasumber  Diskusi Publik dalam rangka Milad Korps HMI-Wati (Kohati) yang ke-58. Kegiatan bertema "Upaya Meningkatkan Partisipasi Perempuan di Dalam Dunia Politik itu berlangsung di Gedung PKK Kabupaten Dompu, Sabtu (05/10/2024).

Ketua Bawaslu Kabupaten Dompu, Swastari pada kesempatan itu mengungkapkan pandangannya tentang pentingnya peran perempuan dalam dunia politik dan berbagai aspek kehidupan lainnya. Menurutnya, keterlibatan perempuan tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan melalui perjalanan sejarah yang panjang dan luar biasa.


Swastari mencontohkan istri Rasulullah SAW sebagai salah satu perempuan yang memiliki peran besar dalam mendukung suaminya menghadapi berbagai tantangan. Menurutnya, sejarah ini membuktikan bahwa perempuan memiliki kontribusi penting dalam berbagai hal, mulai dari kehidupan keluarga hingga masyarakat luas.

"Jika kita melihat sejarah Indonesia, banyak perempuan yang diakui sebagai pahlawan nasional, baik dalam perjuangan kemerdekaan maupun bidang lainnya," ujarnya pula.

Ia menyebut banyak pula akademisi dan pemikir perempuan yang terus berkontribusi untuk negara. 

"Ini menunjukkan bahwa perempuan memiliki peran yang tidak bisa diabaikan dalam berbagai bidang," imbuhnya.


Swastari juga menyinggung representasi perempuan dalam penyelenggaraan pemilu, seperti di KPU dan Bawaslu, yang hingga kini masih dibatasi kuota 30%. Menurutnya, perwakilan perempuan di lembaga-lembaga ini seharusnya lebih setara dengan laki-laki.

Namun, ia menekankan pentingnya  perempuan yang berkualitas untuk mengisi kuota tersebut. 

"Kita harus realistis, perempuan seperti apa yang memenuhi komposisi 30% itu?" katanya.

Selain itu, Swastari juga mengingatkan perempuan yang berkarier, terutama yang menduduki jabatan publik, untuk tetap mengingat kewajiban mereka sebagai ibu rumah tangga. 

"Kita bekerja dan berkarier bukan untuk mengambil alih semua peran, tapi untuk mendukung, bukan menjadi tulang punggung utama," jelasnya.


Ia menekankan pentingnya menyeimbangkan peran di rumah dan karier, agar tidak melupakan kodrat dan tanggung jawab sebagai perempuan.

Dalam konteks politik, Swastari mengungkapkan keprihatinannya atas minimnya perwakilan perempuan di DPRD Kabupaten Dompu, serta tidak adanya calon perempuan pada pemilihan kepala daerah mendatang.

Menurutnya, perempuan harus lebih aktif dalam memahami visi dan misi calon pemimpin, khususnya yang menyangkut program untuk perempuan. 

"Jumlah perempuan di Dompu lebih banyak, jadi jangan hanya diam, kita harus berani bersuara dan meminta program yang mendukung perempuan," katanya.


Swastari juga menyoroti fenomena politik uang, yang menurutnya sering melibatkan perempuan sebagai sasaran. 

"Banyak yang mengatakan bahwa perempuan menjadi target dalam politik uang karena gaya hidup dan kebutuhan mereka," ungkapnya.

Ia berharap perempuan Dompu tidak terjebak dalam praktik politik uang, baik sebagai penerima maupun pemberi.

Mengakhiri pesannya, Swastari menekankan pentingnya perempuan untuk memahami peran mereka dalam politik dan masyarakat. 

"Jika kita ingin ada di tengah panggung politik, maka mulai sekarang kita harus lebih memahami diri kita dan mendukung program-program yang mendukung perempuan," tutupnya.