Koranlensapos.com - Faktor utama penyebab terjadinya banjir di Kabupaten Dompu akibat kerusakan hutan.
Hal itu dikemukakan Kepala BKPH Toffo Pajo Soromandi, Nurwana Putra saat ditemui koranlensapos.com di ruang kerjanya beberapa hari lalu.
"Banjir yang terjadi di Dompu faktor utamanya karena kerusakan hutan," sebutnya.
Dikatakannya ulah perambahan hutan oleh oknum-oknum masyarakat sangat masif sejak bergulirnya program jagung belasan tahun lalu. Saban tahun aksi perambahan hutan terus terjadi dan kian melebar. Akibatnya ketika turun hujan, tidak ada lagi pepohonan yang menahan. Air hujan langsung mengalir ke dataran rendah.
Bukan hanya itu, sedimentasi yang berasal dari permukaan tanah yang dikikis air hujan menimbulkan pendangkalan sungai bahkan berpengaruh sampai ke laut. Tentu saja pendangkalan sungai berdampak pada luapan banjir ke persawahan hingga permukiman penduduk.
"Di zaman kita kecil dulu memang ada banjir, tetapi tidak separah sekarang ini karena dulu masih banyak hutan," bebernya.
Nurwana mengungkapkan hanya kesadaran kolektif masyarakat setempat yang mampu menjaga kelestarian kawasan hutan.
"Sering saya sampaikan di mana ada hutan di Indonesia ini yang masih terjaga hanya mengandalkan peran pemerintah. Hutan bisa terjaga kalau ada kesadaran kolektif dari masyarakat setempat," ujarnya.
Nurwana mencontohkan sebagian wilayah hutan di Desa Ranggo Kecamatan Pajo Kabupaten Dompu NTB yang masih lestari hingga kini.
"Hutan di Ranggo itu masih terjaga karena adanya kesadaran kolektif dari masyarakat setempat yang tegas melarang kalau ada yang hendak merambah hutan," pungkasnya. (emo).